Find Us On Social Media :

Namanya Sering Dikaitkan dengan Terorisme Hingga Serangan Bom, Abu Bakar Ba'asyir Mendadak Hadir dalam Upacara HUT RI ke-77, Padahal Dulu Tak Akui Pancasila

By Mentari DP, Kamis, 18 Agustus 2022 | 08:30 WIB

Abu Bakar Ba'asyir hadir dalam upacara HUT RI ke-77.

Intisari-Online.com - Nama Abu Bakar Ba'asyir dikaitkan dengan beberapa peristiwa terorisme di Indonesia.

Hal ini dikarenakan Abu Bakar Ba'asyir disebut mempunyai ikatan dengan Al-Qaeda, sebuah kelompok terorisme asal Timur Tengah.

Meskipun begitu, Abu Bakar Ba'asyir membantah menjalin hubungan dengan semua kelompok terorisme.

Pada 2002, Abu Bakar Ba'asyir menolak eksekusi atas putusan Mahkamah Agung (MA) untuk menjalani hukuman pidana selama sembilan tahun atas dirinya.

Namun pada 2005, Ba'asyir dinyatakan bersalah atas konspirasi serangan bom 2002 dan divonis 2,6 tahun penjara.

Dia sempat dibebaskan pada Juni 2006.

Namun pada Agustus 2010, Ba'asyir kembali ditahan oleh Kepolisian RI terkait salah satu cabang Al-Qaeda di Aceh.

Setelahnya, dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena terlibat dalam pendanaan latihan terorisme di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.

Pada 8 Januari 2021, Abu Bakar Ba'asyir dinyatakan bebas murni dari penjara Lapas Gunung Sindur, Bogor.

Nah, hampir 1 tahun menghilang setelah dinyatakan bebas, Abu Bakar Ba'asyir mendadak muncul pada hari peringatan HUT RI ke-77.

Dilansir dari kompas.com pada Kamis (18/8/2022), Abu Bakar Ba'asyir menghadiri upacara HUT RI ke-77 di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dengan mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan berkaca mata dan menggenggam tongkat, Abu Bakar Ba'asyir tampak serius dan khidmat mengikuti upacara tersebut.

Apalagi upacara tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Baru kali ini (upacara 17 Agustus) sejak (pondok) berdiri," kata Ba'asyir.

Kehadiran Abu Bakar Ba'asyir pada saat upacara kemerdekaan RI tentu menjadi perhatian banyak orang.

Sebab dia sempat menolak Pancasila maupun pemerintahan.

Bahkan Abu Bakar Ba'asyir pernah menolak menandatangani kesetiaan pada Pancasila dalam pembebasan bersyarat pada tiga tahun lalu.

Hal inilah yang menyebabkan dirinya kembali menjalani hukuman penjara sebelum bebas  murni pada Januari 2021 silam.

Baca Juga: Didominasi Warna Merah Lengkap dengan Sarung, Kopiah, dan Hiasan Senjata Tradisional, Ini Asal Usul Baju Adat yang Dipakai Presiden Jokowi, Maknanya Tak Main-main