Penulis
Intisari-online.com - Sejak terungkapnya kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo terungkap sebagai sosok yang kejam.
Hal itupun sampai diungkap sendiri oleh Bharada E, alias Richard Eliezer.
Kekejaman Ferdy Sambo pun diungkap oleh Bharada E menjelang eksekusi Brigadir J, melalui mantan pengacaranya Deolipa Yumara.
Pada awalnya Brigadir J diminta naik ke lantai atas namun dirinya menolak.
Namun, karena perintah tersebut datang langsung dari Irjen Ferdy Sambo, dia pun menurutinya.
Bharada E juga naik ke lantai atas, dia menyaksikan Brigadir J sudah dalam posisi berlutut di depan Ferdy Sambo yang memegang pistol, sambil memegang sarung tangan.
Situasi menjadi panas ketika Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk memberikan perintah menembak rekannya sendiri.
Jika perintah itu ditolak, maka Bharada E dia diancam akan ditembak.
Hal ini pun membuat Deolipa Yumara menyebut Ferdy Sambo sebagai sosok yang kejam, bahkan melakukan pembunuhan pada bawahannya dengan cara yang keji.
Meski demikian rupanya sosok Brigadir J awalnya adalah ajudan kesayangan Ferdy Sambo sendiri.
Dia adalah sosok paling disayangi Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi.
Hal ini diungkapkan oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Bahkan, karena hal itulah skuat lama menjadi iri pada Brigadir J karena menjadi anak emas Ferdy Sambo.
"Brigadir Yosua ini kan sudah dianggap sebagai anak, sehingga Yosua itu di rumah Pak Ferdy Sambo sangat disayang baik oleh Bapak dan Ibu," kata Kamaruddin dikutip dariKompas TV, Senin (15/8).
Tak hanya itu, Kamaruddin melanjutkan karena paling disayang, Brigadir J termasuk ajudan yang dimanja.
Karena hal itu, bahkan ia diberi keleluasaan dan kepercayaan tertentu untuk mengurus kebutuhan keluarga Ferdy Sambo.
"Dia (Brigadir J) termasuk anak yang dimanja di rumah itu karena diberi keleluasaan tertentu dan kepercayaan tertentu termasuk mengantar berkat-berkat ke rohaniawan dan pendeta besar," ungkap Kamaruddin.
Sementara, Kamaruddin mengatakan dirinya menduga motif Irjen Ferdy Sambo melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J karena dendam.
"Dugaan kenapa dia, Brigadir Yosua dibunuh motifnya adalah dendam untuk Irjen Ferdy Sambo," ujar Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan bahwa Ferdy Sambo diduga memiliki wanita simpanan berparas cantik.
Wanita simpanan tersebut kemudian diketahui oleh istrinya sendiri Putri Candrawathi.
Lalu, Putri Candrawathi mendapatkan informasi tersebut diketahui dari Brigadir J.
"Terjadilah pertengkaran rumah tangga, Ferdy Sambo bukannya dia bertaubat pascaketahuan, tapi dia mempertahankan dosa itu. Dibuatlah pengancaman dari skuad lama," ucap Kamaruddin.