Dua pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa bukan kebetulan FBI memilih waktu yang tepat ketika Trump tidak berada di mansion untuk melakukan pencarian.
Pencarian telah dipersiapkan dengan baik beberapa minggu yang lalu.
2. Departemen Kehakiman AS diam
Sementara Trump telah berulang kali mengkritik, Departemen Kehakiman AS (badan yang mengendalikan FBI) sejauh ini belum mengomentari kasus tersebut.
Menurut CNN, FBI berusaha menghindari menarik perhatian ketika menggeledah rumah Trump tetapi tidak berhasil.
Agen FBI muncul di rumah Trump sekitar pukul 10 malam waktu setempat pada 8 Agustus dan mengenakan pakaian biasa, tidak mengenakan kemeja dengan logo FBI.
Kasus ini baru diketahui publik secara luas ketika Trump mengumumkan bahwa dia digeledah oleh FBI dan membuka brankas.
Jaksa Agung Merrick Garland telah berulang kali menjelaskan mengapa dia jarang menyebutkan investigasi terhadap Trump.
Oleh karena itu, kebijakan umum Departemen Kehakiman AS adalah untuk tidak mengomentari investigasi para politisi, terutama dengan tokoh-tokoh berpengaruh seperti Trump.
Merrick Garland mengatakan bahwa kurang informasi kepada pers juga merupakan bagian dari strategi untuk melindungi penyelidikan.
Dia juga mencontohkan pentingnya melindungi hak-hak mereka yang belum didakwa.
Namun, beberapa pejabat Departemen Kehakiman dan FBI berpendapat bahwa diam dapat merugikan kepentingan Departemen.
Ini terlihat jelas ketika Trump dan sekutunya secara aktif mengkritik cara kerja Departemen Kehakiman.