Find Us On Social Media :

Butuh 720.000 Pekerja untuk Bangun Makamnya, Para Gundik yang Tidak Pernah Melahirkan di Kekaisaran China Harus Dikirim ke Akhirat

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 6 Agustus 2022 | 18:44 WIB

(Ilustrasi) Pemakaman China

Intisari-Online.com - Selama berabad-abad, kekaisaran China melanggengkan budaya penguburan yang brutal.

Yakni dengan mengorbankan sejumlah banyak nyawa untuk menemani orang yang meninggal di akhirat.

Misalnya saja di kuburan kaisar pertama pendiri dinasti Qin (221 – 206 SM), Qin Shi Huang.

Selain dilengkapi dengan 9.000 patung tentara terakota yang begitu banyaknya, ternyata para arkeolog juga menemukan hal lainnya.

Ternyata di sana juga ada sisa-sisa ribuan manusia yang dulunya dikubur hidup-hidup untuk menemani sang kaisar di alam baka.

Jiwa-jiwa malang ini meninggal sebagai bagian dari ritual xunzang atau renxun.

Praktik ini terjadi di sebagian besar dinasti kekaisaran China, bahkan hingga yang terbaru, Qing (1616 – 1911), meskipun ada upaya untuk menghantikannya berulang-ulang kali.

Menurut catatan sejarah, setelah Qin Shi Huang meninggal, putranya sekaligus penerusnya Huhai, memerintahkan prajuritnya untuk mengeksekusi dan mengubur semua selir yang tidak pernah melahirkan.

Tidak ada penjelasan secara pasti berapa banyak orang yang meninggal oleh perintah ini, tapi yang pasti jumlahnya tak main-main besarnya.

Melansir The World of Chinese, sekarang dari 99 makam kecil yang ditemukan para arkeolog di dalam mausoleum, 10 di antaranya telah digali, dan semuanya berisi tulang belulang banyak wanita muda.

Ribuan pekerja konstruksi yang membangun makam megah untuk penguasa kejam itu juga ikut menjadi korban.