Find Us On Social Media :

5 Ide Lomba 17 Agustusan yang Unik dan Lucu, Bisa Ditiru Nih!

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 2 Agustus 2022 | 14:14 WIB

(Ilustrasi) Lomba 17 Agustusan yang Unik dan Lucu

Intisari-Online.com - Berikut adalah beberapa macam-macam lomba 17 Agustusan yang unik dan lucu.

Momen HUT ke-77 Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2022 nanti akan banyak diisi dengan lomba Agustus yang menarik.

Dalam mengisi momen kemerdekaan RI beragam lomba akan banyak diadakan di instansi, kampung, maupun perusahaan.

Kegiatan tersebut nampaknya telah menjadi tradisi yang digelar pada setiap tahunnya untuk menyambut peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dari sejumlah kalangan mulai anak-anak hingga dewasa tak jarak akan ikut serta dalam lomba yang diselenggarakan.

Tribunnews telah merangkum beberapa pilihan lomba 17 Agustus yang menarik, unik, dan lucu untuk mengisi momen kemerdekaan.

Simak 5 lomba 17 Agustusan yang unik dan lucu berikut ini:

1. Lomba menangkap bebek dengan mata tertutup

Lomba 17 Agustusan yang unik dan lucu yang pertama ini terbilang cukup unik, karena mungkin sudah terbayang kemeriahannya ketika membaca namanya.

Benar, lomba menangkap bebek dilakukan oleh peserta antara 5 sampai 8 orang diarea tertentu dengan mata tertutup.

Bebek yang dilepas hanya satu, peserta berlomba adu cepat menangkap bebek yang berjalan seenaknya.

Tak jarang karena uniknya, peserta yang matanya tertutup bukan menangkap bebek melainkan bertumbrukan dengan peserta lain.

Lomba menangkap bebek ini dapat menjadi pilihan menarik ketika 17 Agustus nanti

2. Lomba estafet tepung

Lomba ini membutuhkan tepung dan piring plastik sebagai medianya.

Estafet tepung biasanya diadakan secara koletif dengan masing masing kelompok sekitar 5-7 orang.

Peserta akan duduk berderet berdampingan dengan kelompok lain.

Kemudian berlomba menuangkan tepung dalam piring dari atas kepala ke belakang dimulai dari peserta terdepan.

Peserta yang duduk paling belakang bertugas mengumpulkan tepung terakhir yang di estafetkan dari depan.

Setiap kelompok harus secara cepat mengestafetkan tepung dengan sebanyak-banyaknya dalam waktu tertentu.

Momen tepung yang menumpahi peserta belakangnya akan membuat badan menjadi putih tepung.'

Hal itu membuat semarak lomba dan menggelitik tawa penonton yang menyaksikannya.

3. Lomba Memasukan Pensil dalam Botol

Cara membuat lomba ini adalah dengan menyiapkan tali, pensil dan botol.

Lomba akan diikuti setiap timnya minimal 4 orang, dengan satu orang pemberi aba-aba.

Setiap tim akan beradu cepat memasukan pensil dalam botol.

Masing-masing peserta dalam tim akan diikatkan tali dibadanya dengan ujung tali mengait pada pensil.

Peserta berbalik badan dan bekerja sama memasukan pensil ke dalam botol secara bersamaan dengan mendengarkan aba-aba.

Tak jarang dengan gerakan pensil yang susah masuk kedalam botol karena tarikan kuat salah satu peserta.

Pemberi aba-aba akan sedikit jengkel karena ulah peserta yang tak jarang membuat penonton tertawa gemas karena hal tersebut.

4. Lomba menyonyo dengan karet

Lomba ini disebut menyonyo karena mengikuti ekspresi peserta yang seperti huruf O.

Lomba Menyonyo hanya membutuhkan alat yang murah yaitu karet.

Peserta harus menurunkan karet yang melingkar di kepala mereka.

Karet akan dipasangkan di atas hidung dan peserta akan beradu menggerakan secepat mungkin agar karet bergerak kebawah.

Ekspresi peserta dari usahanya menurunkan karet itulah yang nanti akan membuat penonton tertawa.

5. Lomba berjalan di atas kardus

Lomba ini termasuk dalam lomba kolektif yang membutuhkan kerjasama kelompok.

Setiap kelompok berlomba berjalan diatas potongan kardus kecil sampai garis finis.

Anggota kelompok paling depan bertugas meletakan potongan kardus dengan jarak yang dapat dijangkau anggota lainnya.

Secara bergantian anggota kelompok berjalan satu pijak demi pijak karena hanya diberikan satu potong kardus sisa kelebihannya.

Anggota kelompok yang paling belakang bertugas mengambil sisa potongan yang di belakang untuk diberikan pada anggota paling depan.

Dari lomba berjalan di atas kardus ini tak jarang peserta terpleset bahkan ambruk secara bersamaan.

Baca Juga: Penting dalam Sejarah Kereta Api Indonesia, Inilah Jejak Stasiun Pertama Indonesia yang Tak Banyak Diketahui

(*)