Find Us On Social Media :

Sudah Biayai Proyek Kereta Cepat dengan Utang China Bernilai Fantastis, Masih Disuruh Tambal Pakai APBN oleh China, Pemerintah Indonesia Malah Ungkap Hal Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 31 Juli 2022 | 15:48 WIB

(Ilustrasi) Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Intisari-Online.com - CDB (China Development Bank) meminta pemerintah Indonesia turut menanggung pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). 

Hal itu terjadi seiring adanya kelebihan biaya atau cost overrun dalam pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat tersebut. 

Melansir Kompas.com, Sabtu (30/7/2022), pembengkakan biaya terjadi karena beberapa hal seperti pembongkaran dan pembangunan ulang sejumlah pilar beton akibat kesalahan struktur, pemindahan sejumlah infrastruktur, hingga masalah pembebasan lahan.

Masalah ini pula yang membuat proyek ini bisa terancam kembali molor, dari awalnya selesai di tahun 2019 direvisi menjadi pertengahan 2023. 

Kementerian Koordinator Perekonomian melalui juru bicaranya, Alia Karenina, memberikan klarifikasi terkait permintaan pihak China agar APBN ikut membantu masalah keuangan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

"Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diperkirakan akan mengalami pembengkakan biaya (cost overrun)."

"Review Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkirakan cost overrun sebesar 1,176 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 16,8 triliun," terang Alia dalam keterangan resminya, Sabtu (30/7/2022).

Meskipun ada permintaan agar menggunakan APBN menanggung cost overrun, sambung Alia, tak lantas permohonan tersebut bisa serta merta disetujui pemerintah Indonesia.

Permintaan pihak China dan KCIC tersebut masih harus dibahas.

Diketahui, proyek ini sendiri mengalami cost overrun 1,176 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 16,8 triliun. 

Tanggapan KCIC

PT KCIC selaku pemilik proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung menyatakan masih menunggu keputusan pemerintah soal penggunaan dana APBN.