Prosedur serupa menghitamkan dan mengarsipkan gigi juga dilakukan oleh suku-suku dari Indonesia dan Filipina.
Kembali pada tahun 1938, sebuah survei Prancis menemukan 80% penduduk pedesaan Vietnam memiliki gigi yang menghitam.
Raja-raja abad pertengahan Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lainnya juga menghitamkan gigi mereka.
Prosedur ini cukup populer sepanjang sejarah Asia.
Tetapi ketika orang Prancis datang ke Vietnam, mereka tidak menghargai keindahan yang tersirat dan prosedur itu tidak dianjurkan.
Sejak itu jumlah orang Vietnam turun drastis, tetapi di zaman modern ini orang-orang tradisional Vietnam sekali lagi mencoba menghidupkan kembali tradisi yang hampir hilang.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di