Mun'im Idries: Buruh Marsinah Mati Ditembak Aparat

Mayong Suryo Laksono

Penulis

Mun'im Idries:

Intisari-Online-com - Cerita tentang pembunuhan aktivis buruh di Sidoarjo, Marsinah, 1994, menjadi salahcatatan almarhum ahli forensik kenamaan Mun'im Idries yang meninggal dunia pada 27/9/13.

Catatan itu dirangkum dalam buku Indonesia X-Files(2013) yang cukilannya pernah dimuat di Intisari edisi Oktober 2014.

(Baca juga:Masih Berusia 21 Bulan, Bocah Laki-laki Ini Sudah Punya Dorongan Seksual Tinggi dan Mengalami Ereksi)

Di masa pergolakan buruh dianggap meresahkan penguasa, tokoh demonstrasi buruh Marsinah ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Bagian dalam tubuhnya hancur, sementara sampai kasus ini dibawa ke pengadilan, tak ada pihak yang secara faktual bertanggung jawab.

Kasus penuhrekayasa itu malah menyeret pimpinan di perusahaan tempat Marsinah bekerja, PT Catur Putra Surya, Judi Susanto, sebagai terdakwa. Sementara hasil visum berlapis-lapis, penyidikan berbelit-belit, argumen hukum dan argumen medis tumpang tindih, belum lagi pendapat masyarakat.

(Baca juga:Walau Miskin, Ternyata Orang Ini Punya Kekayaan yang Tersembunyi)

"Kerusakan sedemikian hebat, padahal pangkal kerusakan itu dimulai dari labia minora kiri, sebagai saksi ahli saya berpendapat, kematian Marsinah akibat luka tembak," tulis dr. Mun'im dalam buku itu. Siapa yang menembak? Pengusaha seperti Judi tidak bisa melakukannya. Siapa yang punya senjata? Siapa yang sampai hati menyiksa perempuan itu demikian sadistisnya? Lagi-lagi, peristiwa besar itu berselimut misteri. Seperti halnya kisah-kisah lain yang dilibati Mun'im Idries.

Artikel Terkait