Find Us On Social Media :

Sambut Presiden Jokowi di Beijing, Presiden China Xi Jinping Ternyata Sudah Siap Ajak Indonesia Lawan Aliansi AUKUS Ini, Laut China Selatan Semakin Panas

By May N, Sabtu, 23 Juli 2022 | 17:24 WIB

Presiden RI Jokowi dan Presiden China Xi Jinping. Utang Indonesia ke China bertambah setelah suntikan dana ini dikucurkan

Wang mengatakan negara-negara Asia Tenggara mempertanyakan mengapa Australia membutuhkan kapal selam nuklir.

“Siapa yang menjadi ancaman bagi Australia di Pasifik Selatan?”

China memiliki setidaknya 60 kapal selam dalam armadanya, termasuk enam kapal serang bertenaga nuklir.

Australia memiliki enam kapal selam bertenaga diesel yang sudah tua.

Tetapi laporan Asosiasi Kontrol dan Perlucutan Senjata China dan Institut Strategi Industri Nuklir China mengklaim kesepakatan AUKUS akan menjadi "preseden berbahaya" karena akan memberi negara-negara non-nuklir seperti Australia akses ke bahan nuklir tingkat senjata untuk pertama kalinya.

“[Ini akan] memiliki dampak negatif yang mendalam pada keseimbangan dan stabilitas strategis global,” kata laporan itu.

Pemerintah Australia telah menegaskan kembali bahwa bahan nuklir hanya akan digunakan untuk menggerakkan kapal dan Australia tidak memiliki rencana untuk memperoleh senjata nuklir.

“Kami bukan tenaga nuklir. Ada kekuatan nuklir di wilayah ini tetapi Australia bukan salah satunya,” kata Menteri Luar Negeri Penny Wong di Malaysia bulan lalu.

“Apa yang kami lakukan adalah mengganti kemampuan yang ada dengan kemampuan baru dan itu adalah kapal selam bertenaga nuklir.”

Juru bicara pertahanan oposisi Andrew Hastie pada hari Jumat mengatakan, “kekuatan otoriter sedang bergerak” dan sudah waktunya untuk meningkatkan keamanan Australia di Indo-Pasifik.

Hastie mengatakan Australia harus terbuka untuk AS atau Inggris yang menyediakan teknologi kapal selam.

Kesepakatan AUKUS mengikat ketiga negara untuk bekerja sama di kapal, tetapi masih belum jelas apakah Australia akan mengunci kelas Virginia AS atau kelas Astute Inggris sebagai model pilihan mereka untuk proyek senilai $ 170 miliar.

AS memiliki enam kali lebih banyak kapal selam daripada Inggris.

“Ada banyak simetri dengan Inggris yang kami bagi, jadi saya hanya ingin Inggris mendapatkan tawaran yang bagus, dan itu berarti diskusi publik yang baik di Australia yang tidak mengecualikan mereka, dan kami hanya berbicara tentang Amerika Serikat,” katanya.

Baca Juga: Dulu Mati-Matian Lepas dari Indonesia, Presiden Timor Leste Malah Singgung Ingin Gabung ASEAN Tahun Depan di Bawah Kepresidenan Indonesia, Apa Maksudnya ?