Tidak Hanya Polri, Kasus Polisi Tembak Polisi yang Tewaskan Brigadir J Juga Libatkan 3 Mantra TNI Sekaligus, Sosok Panglima TNI Andika Langsung Jadi Sorotan

Mentari DP

Penulis

Tidak hanya Polri, kasus polisi tembak polisi kini juga melibatkan pihak TNI.

Intisari-Online.com - Kasus polisi tembak polisi yang menewaskanBrigadir J tidak hanya melibatkan instansi Kepolisian Indonesia (Polri).

Tapi kasuspolisi tembak polisi ini juga melibatkaninstansi TNI (Tentara Nasional Indonesia).

Keterlibatan TNIini rupanya berhubungan denganjenazah Brigadir J.

Ada apa?

Dilansir dari kompas.com pada Jumat (22/7/2022), pihak TNI AL dilaporkan dimintai bantuan untukmelakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

Di manadokter forensik Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL)-lah yang akanmelakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

Hal itu disampaikan olehKepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono.

Akan tetapi, menurutLaksamana Julius, karena melibatkan dokter forensikRSAL, maka itu perlu mendapat izin daripimpinan tertinggi TNI.

Oleh karenanya, kini pihak TNI AL tengah menunggu keputusanPanglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Sebabpihak TNI AL sudahmemberikan restu.

"Jadi hanya tinggal persetujuanPanglima TNI saja," ungkapLaksamana Julius.

Tidak hanya RSAL, rupanya rencana autopsi ulang jenazahBrigadir J juga akan melibat beberapa dokter forensik dari TNI.

Yaitudokter forensik dari Rumah Sakot TNI Angkatan Udara (RSAU) dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Yang di mana ini dilakukan hasilnya lebihprofesional dan proporsional.

MenurutLaksamana Julius,dokter forensik RSAL memang bisamelaksanakan tugas di luar TNI AL.

Akan tetapi mereka baru bisa bekerja jika sudah ada izin dari Panglima TNI.

“Jika ada permintaan untuk bantuan, dan barang tentu hal itu memerlukan keputusan dari Panglima TNI sebagai pengguna kekuatan TNI,” jelas Julius.

Pelibatan TNI dalamautopsi ulang jenazahBrigadir J dilakukan atas permintaanpengacara keluarga Brigadir JKamaruddin Simanjuntak.

DankataKamaruddin, bantuan dari tiga mantra TNI itu sendiri sudahdisetujui oleh Polri.

Sebab pihak keluargaBrigadir J dan Polri sudah setuju bahwa mereka akan membentuk tim independen.

Nantinya, selaindokter-dokter forensik gabungan dari RSPAD,RSAL, dan RSAU, akan ada jugatim dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) serta satu rumah sakit swasta nasional.

Baca Juga: DituduhRekayasa Penembakan Hingga Dugaan PembunuhanBerencana TerhadapBrigadir J,Kapolri Copot Jabatan Karo Paminal dan Kapolres Jaksel, Bagaimana dengan Bharada E?

Artikel Terkait