Find Us On Social Media :

Andres Escobar, Tumbal Kolombia di Piala Dunia

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 16 Maret 2017 | 07:00 WIB

Andres Escobar, Tumbal Kolombia di Piala Dunia

Intisari-Online.com - Masih ingat dengan Andres Escobar? Penikmat sepakbola tentu familiar dengan nama Andres Escobar, bek berbakat Kolombia yang menjadi tumbal Kolombia di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

(Ingin Beli Smartphone Asus yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Kematin Escobar disinyalir buntut dari gol bunuh yang dilakukannya ketika Kolombia kalah dari Amerika Serikat di pertandingan Grup A. Meski menang 0-2 di pertandingan terakhir melawan Swiss, Kolombia gagal lolos ke babak selanjutnya dan menjadi juru kunci Grup A.

Setelah tewasnya Escobar, kepolisian Kolombia menangkap Humberto Castro Munoz, seorang pengawal pribadi gembong narkoba di negara tersebut. Munoz mengaku membunuh Escobar karena kesal akibat kalah taruhan dalam jumlah yang besar. (Teori Memori Otot, Rahasia Kehebatan Pemain Bola di Piala Dunia 2014

Jika sebagian orang menghubungkan kematian Escobar dengan gol bunuh diri, maka tidak bagi rekan setim dan pelatinya. Dalam laman resmi FIFA, Francisco Maturana, pelatih yang menangani Escobar waktu itu menyebut kematian Escobat adalah buntut dari kondisi hukum di Kolombia yang carut-marut. Gol bunuh diri hanya satu pemicu.

Bagi keluarga dan publik Kolombia, semangat Escobar masih ada. "Satu kalimat sakti yang keluar dari mulut Escobar menjelang ajal adalah 'life doesn’t ent here' menjadi semangat timnas Kolombia hingga sekarang,” ujar Maria Escobar, saudara perempuan Andres Escobar.

(Beragam Larangan Berhubungan Seks di Piala Dunia 2014, Berikut Alasannya

Sudah lebih dari dua dekade Escobar pergi. Pada Piala Dunia 2014 lalu, FIFA mengundang keluarga Escobar untuk menyaksikan langsung di stadion. Pertandingan pembuka antara Brasil versus Kroasia pun sempat membuat perasaan keluarga Andres Escobar bergejolak.

"20 tahun adalah waktu yang lama dan itu sungguh menjengkelkan. Tetapi, saya lebih memilih berterima kasih kepada Tuhan karena kami telah diberi kesempatan hidup dengan Escobar selama 27 tahun. Hidupnya memang singkat, tetapi dia melakukan hal-hal penting selama itu," ujar Maria waktu itu.