Tapi kemudian tragedi terjadi. Mu Bin meninggal karena sakit, Mei ditinggalkan saat usianya 21 tahun tanpa punya gelar dan sedikit klaim kekuasaan.
Namun, Mei melakukan lebih dari sekadar bertahan hidup hingga bisa dibilang menjadi salah satu wanita paling kuat di China.
Ketika putranya berusia enam tahun, Mei membawanya menemui kaisar di Nanjing.
Dia melakukan perjalanan 16.000 kilometer bersama dengan adipati generasi ketiga, tidak takut kesulitan dalam perjalanan.
Mereka berjalan bolak-balik dengan perahu dan kereta.
Mei menghabiskan 13 tahun berikutnya mendukung putranya saat dia memerintah Yunnan. Batu nisan mengisyaratkan dia menjadi semacam penguasa bayangan di belakang kekuasaan putranya.
Ketika dia berusia 39 tahun, Mei akhirnya dihadiahi oleh kaisar dengan gelar yang telah dia hindari selama 25 tahun: Duchess of Qian (secara teknis Janda Duchess, karena suaminya sudah meninggal).
Selama enam tahun berikutnya, dia menjadi penasehat putranya saat memerintah China Selatan.
Dengan cinta dan kerja kerasnya, dia membesarkan dan mendidik anak itu, dan membesarkannya menjadi seorang pria yang memiliki kemampuan dan karakter moral yang baik.
Lady Mei meninggal pada tahun 1475 pada usia 45 dan menerima pemakaman pahlawan.
(*)