Satu sisi koin menunjukkan ‘Rex Juba’ dan sisi lain koin adalah ‘Casilissa (ratu) Cleopatra’ dalam persona ilahi sebagai Isis.
Koin-koin tersebut menunjukkan bahwa Cleopatra Selena memang mewarisi hidung mancung ibunya yang kuat, tetapi masih lebih cantik ibunya.
Ketika mereka tiba di Mauritania, mereka mengetahui bahwa memerintah adalah tugas yang berat.
Kerajaan Mauritania adalah wilayah yang luas, mencakup Aljazair dan Maroko modern.
Namun, Cleopatra Selena mampu memerintah kerajaan, sementara Juba II adalah raja Mauretania, tetapi tidak pernah memiliki pengalaman sebelumnya dalam memerintah.
Cleopatra Selena pernah dinyatakan sebagai ratu Cyrenaica dan Libya, dan Mesir, karena prestisenya dia memerintah bersama suaminya sebagai ratu dengan haknya sendiri.
Dia bahkan mengeluarkan koin atas namanya sendiri dan sering merujuk pada warisan Yunani dan Mesir.
Mereka memodernisasi Mauritania dengan mengganti nama ibu kota Iol menjadi Kaisarea untuk menghormati Augustus, lalu membangun banyak bangunan megah yang memiliki arsitektur Romawi dan Alexandria.
Mereka membangun mercusuar yang menyerupai Mercusuar Alexandria, juga memenuhi istana dengan para cendekiawan dan seniman yang berasal dari seluruh bagian Kekaisaran Romawi.
Maka, Mauritania menjadi kerajaan kosmopolitan yang bercampur dengan budaya Yunani, Romawi, dan Mesir.
Cleopatra Selene dan Juba II memerintah Mauretania selama hampir dua dekade sampai kematiannya pada usia 35, yang tampaknya bertepatan dengan gerhana bulan, terjadi sekitar 23 Maret 5 SM.
Putranya, Ptolemy kemudian memerintah bersama ayahnya, Juba II.
Setelah Juba II meninggal pada tahun 23 M, Ptolemy menjadi penguasa tunggal, namun pada tahun 40 M, dia dieksekusi di bawah perintah Kaisar Caligula, dengan alasan yang tidak diketahui.
Penerus Caligula, Claudius, memanfaatkan situasi Mauretania, dia mencaplok kerajaan itu dan mengubahnya menjadi provinsi Romawi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di