Menikah pada Usia 16, Hidupnya Didedikasikan untuk Negaranya, Inilah Kisah Tragis dari Kehidupan Ratu Min alias Permaisuri Myeongseong, Ratu Korea Terakhir

K. Tatik Wardayati

Penulis

Menikah pada usia 16, hidupnya didedikasikan untuk negaranya, inilah kisah tragis dari kehidupan Ratu Min, Ratu Korea terakhir.

Intisari-Online.comPermaisuri Myeongseong atau Permaisuri Myungsung, lahir pada 17 Novembre 1851, dan meninggal pada 8 Oktober 1895, dikenal secara informal sebagai Permaisuri Min atau Ratu Min.

Dia adalah istri resmi Gojong, raja ke-26 Joseon dan kaisar pertama Kekaisaran Korea.

Secara anumerta Ratu Min disebut Myeongseong, Permaisuri Agung.

Ratu Min adalah wanita yang luar biasa.

Sebagai anak yatim piatu yang berusia 16 tahun, dia menikah dengan raja Korea, Gojong.

Namun, tidak seperti ratu lainnya, dia tidak terlalu memperhatikan mode, pesta teh, dan gosip.

Sebaliknya, dia membenamkan dirinya dalam urusan politik dan militer, dan mendidik dirinya sendiri dalam mata pelajaran seperti sejarah, sains, dan filsafat.

Pada awalnya, Raja Gojong hanyalah boneka untuk ayahnya, Daewongun.

Tetapi Ratu Min tidak membiarkan Raja Gojong tunduk pada ambisi egois ayahnya.

Dia pun menunjuk seorang sarjana untuk ke istana, yang menasihati Raja Gojong untuk memerintah dengan haknya sendiri.

Lalu, pada usia 22 tahun, Raja Gojong menegaskan otoritasnya sebagai penguasa sah Korea dan Daewongun pensiun dari posisinya.

Selama waktu ini, Jepang perlahan-lahan menguasai Korea, melansir medium.

Ratu Min mencoba mengimbangi pengaruh Jepang dengan menjangkau China, Rusia, dan negara-negara barat lainnya.

Dia juga mengambil banyak langkah untuk memodernisasi dan menata ulang militer Korea, termasuk mengirim misi pencari fakta ke Jepang dan Amerika Serikat.

Sepupu Ratu Min, Min Yeong-ik, memimpin misi pencarian fakta ke Amerika Serikat.

Sekembalinya, dia mengatakan, “Saya membayangkan Seoul dengan gedung-gedung menjulang yang dipenuhi dengan bangunan Barat yang akan menempatkan dirinya kembali di atas orang barbar Jepang.

Kita harus mengambil tindakan, Yang Mulia, tanpa ragu-ragu, untuk lebih memodernisasi kerajaan yang masih kuno ini.”

Pemerintah Meiji Jepang menganggap Ratu Min sebagai penghalang ekspansi ke luar negeri.

Upaya untuk mengeluarkannya dari arena politik, yang diatur melalui pemberontakan yang gagal yang didorong oleh ayah Raja Gojong, yaitu Heungseon Daewongun (seorang bupati berpengaruh yang bekerja dengan Jepang), memaksa Ratu Min mengambil sikap lebih keras terhadap pengaruh Jepang.

Sepanjang hidupnya, Ratu Min didedikasikan untuk melindungi kemerdekaan Korea dan memodernisasi bangsa.

Dia dibunuh pada tahun 1895.

Namin, dia akan selalu dikenang karena warisannya dalam sejarah Korea.

Baca Juga: Tercatat dalam Sejarah Korea Sebagai Permaisuri yang Bejat dan Jahat, Inilah Janda Permaisuri Cheonchu, Memerintah Korea dengan Tangan Besi, Selingkuh Setelah Jadi Janda, Namun Berjasa Bagi Negaranya

Baca Juga: ‘Manik-manik Kematian’, Ritual Kematian Korea Selatan, Ubah Abu Kremasi Orang Meninggal Jadi Manik-manik Indah yang Dipajang dalam Wadah Kaca atau di Piring

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait