Penulis
Intisari-Online.com -Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia semakin bertambah.
Pemerintah melaporkan penambahan 1.434 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru itu tersebar di 21 provinsi.
Berdasarkan data yang sama, hingga Senin (4/7/2022), total kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia berjumlah 6.095.351 orang.
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 737 kasus, Jawa Barat 255 kasus, dan Banten 179 kasus.
Presiden Joko Widodo mengatakan, puncak kasus Covid-19 diperkirakan terjadi pada bulan ini.
"Yang kita tahu kasus per 3 Juli kemarin ada sebanyak 1.614 kasus (Covid-19). Dan diprediksi puncak kasusnya akan berada di bulan Juli ini, di minggu kedua atau minggu ketiga," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluas PPKM di Istana Merdeka, Senin (4/7/2022).
Jokowi pun kemudian mendorong agar vaksinasi Covid-19 booster dapat lebih digencarkan.
Pasalnya, saat ini, capaian vaksinasi booster di Indonesia masih rendah, yaitu 24,5 persen.
"Saya minta Kapolri, Panglima TNI dan juga Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk mendorong terus agar vaksinasi booster bisa dilakukan," tegas Jokowi.
"Terutama di kota-kota yang memiliki interaksi antar masyarakatnya tinggi," lanjutnya.
Selain itu, pemerintah pun perlu menggencarkan penerapan protokol kesehatan, agar penambahan kasus harian Covid-19 dapat dikendalikan.
"Ini penting karena kita tidak mau pengendalian Covid-19 ini bisa mengganggu ekonomi," katanya.
Seiring dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat pun diminta untuk kembali mengenakan masker meski sedang berada di luar ruangan.
Melansir Kompas.com, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, kebijakan pelonggaran penggunaan masker di ruang terbuka ditarik sementara hingga situasi pandemi di Indonesia kembali melandai.
"Protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya, ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi. Jadi kelonggaran itu kita tarik dulu sampai nanti situasinya memungkinkan baru kita buka lagi," kata Ma'ruf di Universitas Nahdlatul Ulama NTB, Mataram, Jumat (1/7/2022) lalu.
Ma'ruf mengatakan, dengan kenaikan kasus Covid-19 ini, pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai situasi pandemi Covid-19 di masing-masing wilayah.
Ia mengatakan, pembatasan kegiatan masyarakat yang akan diterapkan oleh pemerintah pun disesuaikan dengan tingkat PPKM di daerah tersrbut.
"Kita berusaha supaya jangan sampai bisa terjadi kenaikan yang sampai levelnya menjadi naik. Karena kita tidak ingin megurangi mobilitas masyarakat, sebab itu berpengaruh pada perkembangan ekonomi kita yang sudah baik," kata dia.
Selain itu, Ma'ruf menyebut pemerintah akan kembali menggencarkan vaksinasi demi mencegah lonjakan kasus Covid-19.
"Mungkin ada sudah mulai melemah, ya kita vaksinasi kembali supaya memiliki kekebalan," ujar Ma'ruf.