Dahsyatnya Bisa Sampai Ciptakan Tsunami yang Mencapai Selat Inggris, Beginilah Letusan Mengerikan Gunung Krakatau yang Sedang Diberitakan Dalam Kondisi Siaga III

Afif Khoirul M

Penulis

Misteri Dentuman di Langit Jawa dan Sumatera Sempat Dikira Erupsi Gunung Anak Krakatau tapi Ternyata Bukan!

Intisari-online.com - Baru-baru ini jagat maya kembali di kejutkan dengan aktivitas anak gunung Krakatau.

Menurut laporan dikutip dari Kompas.com, pada Sabtu (2/7/22), anak gunung Krakatau dalam kondisi level III Siaga.

telah terjadi tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 9-20 mm, dan lama gempa 7-30 detik pada pukul 06.00-12.00 WIB hari ini.

Selain itu, dalam laporan tersebut juga menuliskan adanya 20 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 16-49 mm, dan lama gempa 6-16 detik.

Kemudian 6 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 6-14 detik.

Ada juga 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1mm.

Untuk itu, masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki diharap untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.

Sementara itu, aktivitas Krakatau memang dianggap membahayakan, dan ledakannya dikenal dahsyat.

Baca Juga: Bak Bersiap Perang dengan China di Laut China Selatan, Terungkap Persiapan Matang Amerika Serikat Akan Kerahkan Kekuatan Militernya Seperti Ini Untuk Melawan China di Laut

Bahkan tercatat dalam sejarah letusannya membentuk kawah besar di Selat Sunda, dan berlangsung selama 10 hari dengan kepatan mencapai 1 juta ton per detik.

Sementara letusan Krakatau pada 1883 menyebabkan abu, debu, dan puing-puing ke atmosfer, hingga menggelapkan langit.

Menyebabkan 36 ribu orang tewas dan puluhan ribu orang tenggelam dalam rangkaian tsunami.

Hal ini menyebabkan awan tebalhingga menurunkan suhu pada daerah sekitarnya.

Saat debu menyebar, letusan krakatau menyebabkan penurunan suhu global rata-rata selama beberapa tahun.

Perubahan iklim itu sampai terjadi ribuan mil dari Indonesia, seperti curah hujan di Los Angeles setelah letusan Krakatau tercatat mencapai rekor tertinggi.

Tsunami akibat erupsi Krakatau hingga menjangkau 19.873 kilometer dari Krakatau di Selat Inggris.

Aktivitas Krakatau selanjutnya tercatat beberapa kali sejak letusan paling dahsyat pada 1883.

Pada akhir 1927, Krakatau menghasilkan uap dan puing-puing hingga menciptakan pulau dalam setahun.

Kemudian pulau tersebut tumbuh hingga memunculkan anakan Krakatu setinggi 1.000 kaki, yang terkadang meletus ringan.

Letusan ringan terakhir tercatat pada tahun 2014, yang diduga berasal dari anak Gunung Krakatau.

Artikel Terkait