Status Gunung Anak Krakatau Siaga Level III: Rupanya Letusan Dahsyat Gunung Krakatau 1883 Menjadi 'Kunci Jawaban' dari Tenggelamnya Kota Atlantis yang Misterius

Mentari DP

Editor

Status Gunung Anak Krakatau naik.
Status Gunung Anak Krakatau naik.

Intisari-Online.com -Per Minggu (24/4/2022), status GunungAnak Krakatau naik dari Waspada level II menjadi Siaga Level III.

Naiknya statusGunungAnak Krakatau ini dikonfirmasi olehBadan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Penyebabnya karena Gunung Anak Krakatau terus menerus mengalami erupsi.

Dalam keterangan tertulisnya,Kepala Badan Geologi, Eko Budi Leloni, mengatakan bahwagunung yang terletak di Selat Sunda iniberada dalam periode erupsi menerus.

Di mana perubahan erupsi berubah daridominan abu menjadi tipe strombolian hinggamenghasilkan lontaran-lontaran lava pijarpada 17 April 2022.

Lalu pada23 April 2022, lontaran lava pijarmengalir dan masuk ke laut.

Sehingga ancamangunung meletus atau erupsi kembali muncul.

Ditambah adakewaspadaan gelombang tsunami terjadi, terutama di malam hari.

Gunung Anak Krakatau dikenal sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia dan letusannya sering berakibat fatal bagi Indonesia dan dunia.

Bahkanletusan gunung Krakatau pernah memiliki manfaat bagi penelitian terkait misteri kota Atlantis.

Berikuturaiannya dalam dalamartikel berjudul "Menggali Tenggelamnya Atlantis" yang pernah tayang di majalahIntisariedisi April 1994.

---

Kota Atlantis sering dikira hanyalah khayalan atau mitos. Padahal Plato menggambar kota ini benar-benar ada.

Bahkan Plato menggambarkan secara rinci tentang kondisi kota Atlantis.

Mulai daribangunan pusat kerajaan beserta isinya hingga situasi alam yang mendukungnya.

Oleh karenanya, banyak teori muncul terkaitkotaAtlantis.

Misalnya lokasinya yang terletak di tengah Lautan Atlantik. TapiPlato menyebutnya di dekat Selat Gibraltar atau Laut Mediterania.

Lalu mengapa kotaAtlantis tenggelam?

Kapan kotaAtlantis tenggelam masih menjadi perdebatan.

Ada yang menyebuttahun 9.600 SM. Tapi ada juga yang bilang 1.500 SM.

Mari kita anggap bahwakotaAtlantis tenggelam tahun 1.500 SM, apa yang terjadi pada waktu itu?

Dipercaya kalaukotaAtlantis tidak jauh dariPulau Kreta (disebut jantung peradaban bangsa Minoa).

Dan menurut para ahli, tahun 1.500 SM dianggapsebagai masa kehancurannya.

Alasannya karenaKerajaan Minoa berkonflik dengan bangsa Mycenaea dan kerajaan itu hancur.

Yang lebih meyakinkan lagi, bangsa Minoa-Kreta pernah mengadakan kontak dengan bangsa Athena dan Mesir.

Ingat, nama-nama bangsa di atas tercatta dalam sejarah. Jadi, ini adalah fakta.

Nah, selain perang, apa lagi yang terjadi pada tahun itu?

Rupanya ada bencana dahsyat yang terjadipada sekitar tahun 1500 SM, yaituledakan gunung berapi dahsyat yang pernah terjadi di Pulau Santorin!

Sekadar informasi, pulau itu hanya berjarak 96 km utara Pulau Kreta.

Dan Pulau Santorin adalah sebuah pulauyang masih adahingga saat ini.

Diketahui pulau ini mempunyaisisa-sisa peninggalan batuan vulkanis.

Bangsa Thera mendiami pulau ini, bersama dengan bangsaMinoa dan Kreta.

Berdasarkan hal itu, paraarkeologYunani lalu melukan penggalian pada 1966 dan menyimpulkan bahwabangsa yang mendiami Pulau Santorin ada hubungannya dengan peradaban bangsa Minoa pertama.

Dengan kata lain, Pulau Santorin sesungguhnya pulau yang disebut Plato sebagai Pulau Atlantis!

Lalu apa hubungannya Pulau Santorin atau Pulau Thera ini dengan Pulau Krakatau di Selat Sunda?

Rupanya letusan Pulau Krakatau dijadikanperbandingan bagaimana ledakannya yang mengguncang dunia lebih dari seabad lalu itu ikut "menenggelamkan" peradaban.

Gunung Krakatau meletus dengan dahsyat pada 1883.

Tercatat letusannya terdengar sampai jarak 3.000 mil, 295 kota di Jawa dan Sumatra ruisak berat, dan korban tewas lebih dari 36.000 orang.

Sementara kandungan kaldera di pulau Santorin ternyata 5 kali lebih besar dari yang dikandung Krakatau.

Baca Juga: Salah Kaprah Bilang Ukraina Akan Dibantai Rusia, Siapa Sangka Fasilitas Penyimpanan Minyak Rusia Ini Justru Hancur Lebur Usai Dihantam Rudal Ukraina, Ledakan Besar Langsung Terjadi

Artikel Terkait