Posisi Janin Sebelah Kiri Laki atau Perempuan? Ternyata Begini Penjelasannya

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Posisi Janin Sebelah Kiri Laki atau Perempuan?

Intisari-Online.com - Pernah mendengar tentang posisi janin sebelah kiri laki atau perempuan?

Ketika menantikan kelahiran buah hati, kebanyakan orang memang biasanya penasaran mengenai jenis kelamin bayinya.

Bukan hanya pasangan yang tengah menantikan buah hati saja, kadang satu keluarga besar juga ikut penasaran.

Saat mendengar bahwa posisi janin di perut bisa menunjukkan jenis kelamin bayi, tentu akan membuat semakin penasaran.

Ada mitos yang beradar di masyarakat Indonesia bahwa jika janin berada di bagian kiri, maka bayi tersebut akan berjenis kelamin perempuan.

Kemudian, jika si bayi bertahan di bagian perut lainnya yaitu sebelah kanan dan juga sibuk untuk menetap di sisi tersebut, berarti menandakan bahwa bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki.

Pernahkah Anda mendengar mitos seperti itu?

Meski zaman berkembang dan terdapat sejumlah cara medis untuk mengetahui jenis kelamin janin, tetapi kepercayaan unik di masyarakat tetap tak hilang.

Baca Juga: Mitos Posisi Janin Sebelah Kiri Laki atau Perempuan, Ternyata Begini Penjelasannya

Baca Juga: Posisi Janin Sebelah Kiri Laki atau Perempuan? Yuk Cari Tahu dengan Penjelasan Berikut Ini

Lalu, benarkah posisi janin di perut bisa menentukan jenis kelamin bayi?

Rupanya, soal posisi janin sebelah kiri menunjukkan jenis kelamin perempuan hanya mitos saja, begitu pun dengan mitos bahwa posisi janin sebelah kanan menunjukkan jenis kelamin laki-laki.

Cara menentukan jenis kelamin dari posisi janin di perut tersebut tidak bisa dibuktikan 100%.

Bukan hanya posisi janin di sebelah kiri atau kanan saja yang dipercaya masyarakat Indonesia dapat menentukan jenis kelamin bayi.

Ada pula kepercayaan masyarakat bahwa bentuk perut ibu juga dapat digunakan untuk melihat jenis kelamin bayi.

Banyak orang yang mengatakan bahwa bentuk perut yang sedikit ke atas berarti anak perempuan.

Sementara, bentuk perut yang agak sedikit ke bawah berarti mengandung anak laki-laki.

Seperti posisi janin di perut sebelah kanan atau kiri, bentuk perut ibu hamil tersebut juga sebenarnya tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.

Baca Juga: Kucing Jantan 3 Warna, Apa yang Membuat Unik? Ini Mitos dan Faktanya

Baca Juga: Kecantikan Yang Guifei, Selir Kaisar Xuanzong yang Hidupnya Berakhir Tragis Lantaran Harus Mengakhiri Hidupnya di Lereng Bukit untuk Meredam Para Tentara

Posisi tersebut ditentukan oleh bentuk fisik, otot hingga faktor genetis. Selain itu, ada banyak faktor yang memengaruhi bentuk perut ibu hamil.

Perempuan yang hamil pertama kali akan mengalami bentuk yang berbeda dibanding yang sudah pernah hamil.

Sebab, otot masih kencang sehingga bentuk perut cenderung tinggi dan terlihat kecil.

Posisi janin juga berpengaruh pada bentuk perut.

Pada usia minggu ke-32, janin biasanya mulai bergerak secara tertatur sehingga perubahan bentuk perut sangat mungkin terjadi.

Tinggi tubuh calon ibu juga sangat berpengaruh.

Mereka yang punya tubuh tinggi dan pinggang yang luas akan memiliki perut yang lebih melebar dan terlihat lebih kecil. Janin memiliki ruang lebih bergerak bebas ke samping.

Sementara calon ibu yang memiliki ruang pinggang terbatas pasti akan memiliki perut lebih besar ke luar.

Jadi, masihkah Anda penasaran posisi janin sebelah kiri laki-laki atau perempuan?

Baca Juga: Hitungan Weton Jawa untuk Pernikahan Menurut Primbon Jawa, Ini Dia!

Melansir Healthline, berikut ini beberapa cara mengetahui jenis kelamin bayi sesuai tahap kehamilan ibu hamil:

1. Tes ultrasonografi (USG)

Tes ini tidak khusus digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Lebih dari itu, pemeriksaan ini berguna memantau perkembangan dan kesehatan bayi secara keseluruhan.

Kebanyakan dokter menjadwalkan USG saat usia kehamilan memasuki 18 minggu sampai 21 minggu.

Tapi, jenis kelamin bayi bisa dilihat dengan USG saat usia kehamilan memasuki 14 minggu.

2. Tes darah prenatal non-invasif

Seperti USG, NIPT sebenarnya juga bukan tes khusus untuk mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan.

Tes ini utamanya digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan kromosom seperti down syndrome. Meski begitu, tes ini dapat untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

Ibu hamil bisa menjalani tes ini saat usia kandungan memasuki 10 minggu.

Baca Juga: Pantesan Pemerintah Sampai Atur Pengguna Pertalite Wajib Daftar, Ternyata Negara Sudah Merugi Rp520 Triliun Gara-gara Salah Sasaran Subsidi

3. Tes genetik chronic villus sampling (CVS)

Selain dapat memberikan informasi gen bayi di dalam kandungan, tes ini juga dapat mengungkapkan secara akurat jenis kelamin bayi.

Cara mengetahui jenis kelamin bayi dan kelainan genetik dengan tes ini bisa dilakukan pada saat usia kehamilan 10 minggu atau 12 minggu.

Dokter umumnya merekomendasikan ibu hamil menjalani pemeriksaan CVS apabila hamil di atas usia 35 tahun, serta memiliki riwayat keluarga dengan kelainan kromosom.

4. Tes amniosentesis

Tes amniosentesis atau dikenal dengan tes amnio adalah tes yang membantu untuk mendeteksi masalah kelainan pada janin.

Tes ini juga bisa digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan saat usia kehamilan 15 minggu sampai 18 minggu.

Penyedia layanan kesehatan umumnya merekomendasikan tes ini jika hasil USG mengindikasikan ada kelainan.

Baca Juga: Bak Dijadikan 'Tumbal' NATO, Siapa Sangka 3 Negara Ini Bakal Berakhir Paling Mengenaskan Dikorbankan NATO Jika Perang dengan Rusia, Pakar Militer China Ungkap Hal Ini

Baca Juga: Ketopong Sultan Kutai, Salah Satu dari Sekian Banyak Peninggalan Kerajaan Kutai

(*)

Artikel Terkait