Find Us On Social Media :

Terjerat Kasus Gratifikasi, Nama Emirsyah Satar Eks-Dirut Garuda yang Kini Dipenjara Kembali Mencuat, Ini Dia Dua Pesawat Jenis Bombardier dan ATR yang Bikin Megakorupsi di Garuda

By May N, Selasa, 28 Juni 2022 | 17:58 WIB

Mantan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar (tengah) dengan baju tahanan meninggalkan gedung KPK di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Pesawat Bombardier dan ATR

Korupsi pengadaan kedua jenis pesawat ini sudah berlangsung sejak 2011.

Director of Human Capital PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Aryaperwira Adileksana menjelaskan bagaimana nasib kedua pesawat ini.

Seluruh pesawat Bombardier CRJ-1000 akan dikembalikan kepada lessor, dan Garuda memiliki 18 unit pesawat Bombardier dan 12 darinya sudah dikembalikan kepada lessor Nordic Aviation Capital (NAC) Februari 2021 lalu.

“Kami memutuskan stop Bombardier CRJ-1000 dan ATR. Bombardier seluruhnya dikembalikan,” ujar Aryaperwira dalam rapat bersama Komisi V DPR, Selasa, 28 Juni 2022.

ATR akan dioperasikan seluruhnya oleh Citilink, anak perusahaan Garuda Indonesia yang memiliki rute regional jangka pendek, cocok dengan armada jenis ATR.

Rute-rute yang sebelumnya dilalui dengan pesawat Bombardier pabrikan Montreal, Kanada, diganti dengan armada seperti Boeing 737-800.

Garuda menanggung kerugian sebesar USD 30 juta per tahun karena ketidaksesuaian armada dengan kriteria penumpang Indonesia, sehingga banyak pesawat-pesawat itu tidak efektif pengadaannya di Indonesia.

Baca Juga: 'Hanya' Divonis 8 Tahun Meski Negara 'Boncos' Rp8,8 Triliun, Eks Dirut Garuda Ini Bisa Makin Lama Tidur di Dinginnya Sukamiskin, Dulu Sebut Gratifikasi Itu Biasa Saja