Intisari-Online.com - Para penguasa dan elite masyarakat di banyak peradaban kuno biasanya tak hanya memiliki seorang istri.
Mereka juga memiliki selir atau gundik untuk beberapa tujuan.
Tujuannya yakni untuk meningkatkan prestise pria melalui kemampuannya untuk menghasilkan anak.
Tak hanya itu, kepemilikan akan gundik juga kesempatan tak terbatas untuk memanjakan hasrat seksual mereka.
Kebanyakan orang mengasosiasikan selir dengan peradaban Tiongkok kuno.
Para kaisar Tiongkok kuno diketahui telah menyimpan ribuan selir.
Namun, praktik mengambil selir tentu tidak eksklusif terjadi di Tiongkok.
Dikutip dari Ancient Origins, praktik mengambil selir telah ada sejak ribuan tahun lalu di peradaban Mesopotamia kuno dan Babilonia.
Para anggota elite masyarakat peradaban tersebut biasa mengambil selir.
Banyak dari para selir itu adalah budak.
Dalam Islam, mengambil selir juga diperbolehkan.
Bunyi surat An-Nisa ayat ketiga dalam Al-Quran menyatakan bahwa seorang pria dapat menikah dengan maksimal empat wanita jika dia dapat memperlakukan mereka dengan adil.