Selir Kaisar yang Membuat Permaisuri Utama Terbakar Api Cemburu, Inilah Wei Zifu, Konon Jadi Sasaran Ilmu Sihir hingga Hampir Seluruh Keluarganya Dihabisi

Khaerunisa

Penulis

Intisari-Online.com - Kecantikannya menarik perhatian Kaisar Wu, kaisar ketujuh dari dinasti Han di Tiongkok, yang memerintah dari tahun 141–87 SM.

Wei Zifu akhirnya menjadi selir kaisar, bahkan selir kesayangannya.

Namun akibatnya, itu membuat permaisuri utama Kaisar Wu saat itu, Permaisuri Chen, terbakar api cemburu.

Inilah kisah Wei Zifu, istri kedua Kaisar Wu yang terkenal dan istrinya selama 49 tahun.

Wei Zifu juga menjadi permaisuri Kaisar Wu selama 38 tahun, terpanjang kedua dalam sejarah Tiongkok.

Pertemuan Wei Zifu dan Kaisar Wu bermula pada tahun 139 SM ketika sang kaisar mengunjungi kediaman saudara perempuannya, Putri Pingyang.

Kaisar Wu yang sering mengunjunginya kediaman Putri Pingyang bertemu dengan Wei Zifu yang bekerja sebagai penyanyi dan penari di perkebunan sang putri.

Kaisar Wu menyukainya dan kemudian membawanya kembali ke istananya sebagai selir.

Baca Juga: Dari 'Sogokan' hingga Jadi Selir Kesayangan, Inilah Feng Xiaolian, Salah Satu Permaisuri Paling Legendaris dalam Sejarah Tiongkok, Disebut Pemicu Kehancuran Dinasti

Baca Juga: Arti Firasat Bersin 2 Kali Menurut Primbon Jawa, Berbeda-beda Tiap Jamnya

Kisah Wei Zifu awalnya bak cerita Cinderella, namun selanjutnya akan diwarnai tragedi mengerikan.

Melansir historyofwomen.com, begitu menjadi selir kaisar, Wei Zifu dengan cepat menarik kecemburuan Permaisuri Chen.

Pernikahan Permaisuri Chen dan Kaisar Wu saat itu dalam keadaan tegang.

Kaisar Wu digambarkan memang sangat mencintai Permaisuri Chen, tetapi karena dia tidak dapat menghasilkan seorang putra, perhatiannya beralih ke Wei Zifu.

Meski begitu, ketika Kaisar Wu menyadari kecemburuan permaisurinya, dan dia tidak ingin merusak pernikahannya dengannya, akhirnya sang kaisar menyingkitkan Wei Zifu.

Tentunya kisah Wei Zifu sebagai istri kaisar belum berakhir di sini.

Dimulailah kehidupan Wei Zifu di istana kekaisaran yang penuh gejolak.

Permaisuri Chen terus menghabiskan banyak uang untuk obat-obatan dengan harapan menghasilkan ahli waris laki-laki.

Sementara itu, Wei Zifu menghabiskan berjam-jam kesepian di istana.

Baca Juga: Warga Jakarta Selamanya Tak Bisa Lepas dari Masker, Walaupun Covid-19 Sudah Bisa Ditangani, Ternyata Masih Diperintahkan Pakai Masker, Ancaman Lebih Besar Hantui Jakarta

Wei Zifu pun mengungkapkan keinginan untuk meninggalkan istana dan kembali ke rumah Putri Pingyang ketika dia diundang untuk bertemu dengan kaisar.

Melihat hal itu, Kaisar Wu sangat tersentuh oleh air mata Wei Zifu sehingga cinta sang kaisar untuknya menyala kembali.

Kaisar meyakinkannya untuk tetap tinggal di istana, di mana hal ini memicu kembali kecemburuan dari Permaisuri Chen.

Dikisahkan Permaisuri Chen berencana untuk menyingkirkannya Wei Zifu, namun rencananya ketahuian.

Tapi, kemudian dia berencana membunuh seluruh keluarga Wei Zifu.

Tingkah laku Permaisuri Chen yang seperti itu pada akhirnya membuat Kaisar Wu jijik, dan malah mengangkat Wei Zifu menjadi selir dengan peringkat tertinggi di haremnya.

Wei Zifu pun menjadi Lady Wei, hingga kemudian melahirkan tiga putri.

Permaisuri Chen yang tidak suka melihat Wei Zifu disukai oleh suaminya, menggunakan ilmu sihir.

Pada 130 SM, Chen digulingkan atas tuduhan bahwa dia memerintahkan seorang penyihir untuk mengutuk Wei Zifu.

Baca Juga: Termasuk Penyebab Kematian Kaisar Guangxu yang Misterius, Inilah Sejumlah Racun yang Digunakan di China Selama Ribuan Tahun

Dekrit tersebut menyatakan bahwa Permaisuri Chen telah “melanggar hukum dengan melakukan sihir dengan para penyihir dan tidak layak menjadi Permaisuri.”

Nyawa Permaisuri Chen terselamatkan, tetapi dia harus melepaskan segel kekaisarannya dan dikirim untuk tinggal di Istana Changmen, di mana dia menjalani sisa hari-hari kesepiannya.

Sementara itu, setahun setelah Permaisuri Chen digulingkan, Lady Wei melahirkan seorang putra bernama Liu Ju.

Setelah mendapatkan pewaris yang dirindukan, Kaisar Wu menjadikan Wei Zifu permaisurinya pada tahun 128 SM.

Sebagai permaisuri, Wei Zifu mempromosikan anggota keluarganya ke status tinggi. Misalnya kakaknya Wei Qing, dan keponakannya, Huo Qubing, menjadi dua jenderal dinasti Han yang paling terkenal.

Namun, setelah beberapa dekade berlalu, kecantikan Permaisuri Wei Zifu mulai memudar, dan dia akhirnya kehilangan perhatian kaisar.

Kaisar mengalihkan perhatiannya ke selir-selirnya yang lain.

Kaisar Wu tidak mengira putranya Liu Ju akan menjadi kaisar yang baik karena sifatnya yang lembut.

Baca Juga: Kisah Naas Kaisar Zeno, Jatuh ke Lubang Ini dan Tak Sengaja Terkubur Hidup-hidup, Permaisurinya Justru Membiarkannya Terkubur dan Menolak Menyelamatkannya, Dendam Apa yang Mendasarinya?

Baik Permaisuri Wei Zifu dan Liu Ju menjadi tidak aman di posisi mereka.

Namun, Kaisar meyakinkan mereka tentang posisi mereka. Dia mempercayakan urusan negara kepada putranya dan urusan istananya kepada Permaisuri Wei Zifu.

Terlepas dari statusnya yang tinggi, Wei Zifu menjadi korban intrik istana.

Seorang pejabat bernama Jiang Chong berselisih dengan Permaisuri Wei Zifu dan Putra Mahkota Liu Ju.

Pada 91 SM Jiang Chong melibatkan putri-putri permaisuri Wei Zifu dan membunuh mereka.

Kemudian, dia menuduh Permaisuri Wei Zifu dan Putra Mahkota Liu melakukan sihir.

Sebagai pembalasan, Putra Mahkota Liu berencana untuk menangkap Jiang Chong dan mengeksekusinya.

Sayangnya, Kaisar Wu salah mendapatkan laporan dari utusan Jiang Chong bahwa Putra Mahkota Liu berencana untuk membunuhnya dan merencanakan pemberontakan.

Hal itu membuat Kaisar Wu mengirim tentaranya untuk mengakhirinya.

Baca Juga: Jadi Buronan Pemerintah Jepang Karena Selundupkan Rp 104 Miliar, Pria Jepang Ini Akhirnya Didepak Pemerintah Indonesia, Ini Cara Penipuan Subsidi Covid-19 di Jepang yang Menargetkan Subsidi UMKM

Pangeran dikalahkan dalam pertempuran dan gantung diri. Sementara Istri, selir, putra, dan putrinya dieksekusi.

Hanya cicitnya yang selamat karena dia masih bayi.

Lalu bagaimana nasib Permaisuri Wei Zifu? Nasibnya tak kalah mengenaskan.

Ia digulingkan, dilucuti segel kekaisarannya. Kemudian, dia bunuh diri.

Ketika Kaisar Wu mengetahui kebenaran dari apa yang sebenarnya terjadi, ia membunuh Jiang Chong dan seluruh keluarganya.

Dia menyesali kematian putranya dan membangun istana untuk memperingatinya.

Pada 74 SM, cicit Kaisar dan Wei Zifu menjadi Kaisar. Dia secara resmi membersihkan nama Wei Zifu, membangun kembali makamnya, dan memberinya gelar Wei, Permaisuri yang Bijaksana.

Setelah kisah hidupnya yang memilukan, pada akhirnya Permaisuri Wei Zifu diberikan beberapa pengakuan yang layak diterimanya setelah kematiannya.

Baca Juga: Sri Langka Dipastikan Bangkrut, Begini Kondisi Miris Negara Tersebut Mau Kremasi Orang Meninggal Daja Kini Susahnya Setengah Mati Gara-Gara Hal Ini

Baca Juga: Firasat Kedutan Mata Kiri Bawah; Firasat Kedutan di Alis Kiri

(*)

Artikel Terkait