Pantas Nasdem sampai Kepincut Memboyong Jenderal Andika Perkasa sebagai Calon Presiden 2024, Ternyata Ini Rekam Jejak hingga Pendidikan Mentereng jederal Andika Perkasa

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Andika Perkasa adalah calon calon presiden 2024 dari Nasdem

Intisari-Online.com -Partai Nasdem telah mengumumkan tiga nama calon presiden (capres) berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2022.

Tiga nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Dari tiga nama itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh nantinya akan mengerucutkan menjadi satu nama yang diusung sebagai capres. Diprediksi, Surya Paloh akan mengumumkannya pada akhir tahun ini.

Jenderal Andika Perkasa merupakan Panglima TNI yang baru dilantik pada November 2021, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Saat itu, Jenderal Andika menjadi calon tunggal yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo.

Jenderal Andika Perkasa merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1987.

Lelaki kelahiran 21 Desember 1964 ini mengawali karier di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Karier militer

Melansir Kompas.com, dalam perjalanannya, Andika pernah menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan.

Pada 2013, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad).

Setahun berselang, Andika menggantikan posisi Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Jokowi.

Pada 2016, menantu dari Jenderal Hendropriyono ini kemudian menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura.

Saat menempati jabatan itu, ia membawahi Komando Kewilayahan Pertahanan di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Dua tahun kemudian, ia kembali naik jabatan menjadi Komandan Kodiklat TNI AD pada Januari 2018 dan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Juli di tahun yang sama.

Tak lama berselang, dia dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono pada November 2018.

Di Kopassus, ia banyak bertugas di Satuan-81 Penanggulangan Teror dan Grup 3 Sandhi Yudha.

Andika juga pernah menjabat Komandan Batalyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Komandan Rimdam Jaya pada 2011, dan Komandan Korem 023/KS pada 2012.

Andika juga pernah melaksanakan operasi di Timor Timur (1990), operasi teritorial di Timor Timur (1992), dan operasi bakti TNI di Aceh (1994).

Selain berkiprah di TNI AD, Andika juga mengenyam berbagai pendidikan, mulai dari sarjana ekonomi hingga doktor dari George Washington University, Amerika Serikat.

Ia juga mengenyam berbagai pendidikan militer dari AS, seperti The Military College of Vermont, Norwich University dan National Defense University.

Baca Juga: Mengapa Sultan Agung Bersikeras untuk Mengusir VOC dari Batavia, Ini Latar Belakang Serangan Mataram pada Tahun 1628 dan 1629

(*)

Artikel Terkait