Penulis
Intisari-Online.com - Pada era Kekaisaran China Kuno,Kaisar Jianwenadalah Kaisar kedua dari dinasti Ming.
Kaisar Jianwen memerintah dari tahun 1398 hingga 1402.
Namun nama pribadinya dalam era Kekaisaran China Kuno adalah Zhu Yunwen, yang berarti "membangun kesopanan".
Hanya saja pemerintahannya tidak berlangsung lama.
Hal ini dikarenakan ada upaya pemberontakan yang dilakukan oleh salah satu pamannya.
KehidupanZhu Yunwen
Ayah Zhu Yunwen, Zhu Biao, adalah putra tertua Zhu Yuanzhang.
Ia diangkat menjadi putra mahkota pada tahun 1368 setelah Zhu Yuanzhang mendirikan dinasti Ming dan dikenal sebagai Kaisar Hongwu.
Setelah Zhu Biao meninggal pada tahun 1392, Kaisar Hongwu awalnya mempertimbangkan untuk memilih seorang penerusdi antara putra-putranya yang lain.
Namun, setelah beberapa bulan pertimbangan dan diskusi yang cermat dengan rakyatnya, ia memutuskan untuk menegakkan aturan ketat garis keturunankaisar dari anak sulung yang tercantum dalam instruksi leluhur kekaisarannya.
Oleh karenanya, dia menunjuk putra Zhu Biao, Zhu Yunwen, sebagai putra mahkota yang baru.
Perebutan kekuasaan
Banyak paman-pamanZhu Yunwen yang tidak setuju bahwa dirinya diangkat menjadi putra mahkota hingga menjadiKaisar Jianwen.
Salah satunya adalah pamannya, Zhu Di.
Dibantu oleh mata-mata kasim dan jenderal pengkhianat, Zhu Di berhasil menangkap armada Yangtze tentara Ming dan memasuki ibu kota Nanjing melalui gerbang yang terbuka pada tahun 1402.
Melalui propaganda, Zhu Di mencoba menggambarkan dirinya sebagai seseorang seperti Adipati Zhou.
Tapi ketika dia masukke Nanjing, tak lama terjadi kebakaran hebatdi istana kekaisaran.
Lalu dia melakukan penyelidikan dan menyerahkan tiga mayat hangus yang diidentifikasi sebagai Kaisar Jianwen, permaisuri, dan putra mahkotanya.
Sejak itu, rra Jianwen kemudian dinyatakan batal dan catatan sejarah tentang era ini diubah atau dihancurkan secara sistematis.
Zhu Di naik takhta sebagai Kaisar Yongle dan mendirikan ibu kota kekaisaran baru di Beijing, sebelumnya ibu kota kerajaannya.
Meskipun Kaisar Yongle menyajikan tubuh hangus sebagai Zhu Yunwen, rumor beredar selama beberapa dekade bahwa Kaisar Jianwen telah menyamar sebagai biksu Buddha dan melarikan diri dari istana ketika dibakar oleh pasukan Zhu Di.
Beberapasejarawan percaya bahwa Kaisar Jianwen memang selamat dan melarikan diri dari Nanjing.
Beberapa catatan melaporkan bahwa satu tahun setelah ia menjadi kaisar, Kaisar Yongle mengirim Zheng He dan Hu Ying untuk mencari Kaisar Jianwen.
Pada 1423, Hu kembali dan melaporkan kepada Kaisar Yongle tentang temuannya dalam percakapan pribadi.
Konon katanya,Kaisar Jianwen diyakini selamat dan melarikan diri ke Asia Tenggara.
Catatan lain menceritakan bahwa beberapa dekade kemudian, Kaisar Jianwen kembali ke istana kekaisaran dan menjalani sisa hidupnya dalam masa pensiun.
Sementara tiga mayat hangus yang ditemukan Kaisar Yongle tidak dikuburkan secara penuh dan tidak ada makam Kaisar Jianwenhingga hari ini.
Kaisar Yongle mengubah banyak catatan sejarah tentang Kaisar Jianwen.
Akan tetapi orang-orang masih mengingat kebaikan Kaisar Jianwen selama empat tahun pemerintahannya.