Intisari-Online.com - Ada banyak kisah tentang Kekaisaran China Kuno.
Mulai dari cerita Kaisar China, perebutan kekuasaan, dan kehidupan para selir.
Namun ada hal yang menarik juga di era Kekaisaran China Kuno. Yaitu tentang kisah pelacur.
Dilansir dari historyofyesterday.com pada Senin (6/6/2022), dari 49.800 puisi yang ditemukan di Quan Tangshi, kumpulan puisi terbesar Dinasti Tang (618–907), hampir 4.000 di antaranya dikaitkan dengan pelacur.
Di mana lebih dari 100 puisi ditulis oleh wanita itu sendiri.
Pelacuran di China sudah ada sejak 771 SM, sebagian besar terdiri dari selir budak atau istri dan anak perempuan musuh yang ditangkap.
Lalu dibutuhkan hampir 1400 tahun kemudian — selama Dinasti Tang — bagi pelacur untuk menjadi bagian integral dari masyarakat.
Dulu, karakteristik masyarakat yang paling kuno, wanita di China kuno diharapkan untuk tunduk pada rekan-rekan pria mereka.
Anak perempuan yang lahir dalam keluarga normal dan bangsawan sering tidak diberikan pendidikan.
Ini karena dianggap tidak perlu dan Ujian Kekaisaran hanya mengizinkan laki-laki.
Malahan mereka diajarkan tentang peran mereka dalam masyarakat, kepatuhan, dan tugas rumah.
Di sisi lain, gadis-gadis yang kehilangan keluarga karena perang atau menjadi yatim piatu pada usia muda dikirim ke sekolah musik dan tari yang dikelola oleh pemerintah yang bernama jiaofang.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR