Find Us On Social Media :

Mengklaim Memenangkan Perang, Ukraina Akhirnya Akui Kekalahan Perang Artileri Mereka dari Rusia, Hanya Bisa Bertumpu Pada Pasokan Senjata Barat

By May N, Sabtu, 11 Juni 2022 | 12:40 WIB

Ilustrasi perundingan Rusia-Ukraina

intisari - Online.com - Pasukan Kiev hampir kehabisan amunisi dan hanya bisa mengandalkan senjata yang dipasok Barat dalam pertempuran melawan Rusia, kata seorang pejabat tinggi intelijen Ukraina.

"Ini adalah perang artileri sekarang," Vadim Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina, mengatakan kepada The Guardian pada hari Jumat.

Pertempuran jarak jauh akan menentukan hasil dari konflik antara kedua negara, “dan kita kalah dalam artileri,” akunya.

Pasukan Ukraina saat ini menembakkan 5.000 hingga 6.000 peluru artileri sehari, dan persediaan mereka cepat habis, kata pejabat intelijen itu.

“Kami hampir menghabiskan semua amunisi [artileri] kami dan sekarang menggunakan peluru standar NATO kaliber 155,” katanya.

Senjata Kiev juga sangat kalah di Donbass, karena hampir kehabisan artileri rancangan Soviet dan Rusia yang dimilikinya pada awal operasi militer Moskow, menurut Skibitsky.

“Ukraina memiliki satu artileri hingga 10 hingga 15 artileri Rusia,” katanya.

“Semuanya sekarang tergantung pada apa yang [Barat] berikan kepada kita,” kata pejabat intelijen itu.

“Mitra Barat kami telah memberi kami sekitar 10% dari apa yang mereka miliki.”

Skibitsky juga meminta pendukung asing Kiev untuk memasok sistem roket jarak jauh yang dapat menghancurkan artileri Rusia dari jauh.

AS dan sekutunya enggan memberikan persenjataan jenis ini kepada Ukraina karena khawatir hal itu dapat menyebabkan konflik langsung antara Rusia dan NATO.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa jika Kiev akhirnya mendapatkan rudal jarak jauh, “kami akan menarik kesimpulan yang tepat dan menggunakan senjata kami, yang kami punya cukup, untuk menyerang objek yang belum kami serang.”