Find Us On Social Media :

China Nyatakan Tak Ragu Memulai Perang atas Taiwan jika Hal Ini Terjadi, Namun dengan 'Senjata Rahasia' Mungkinkah Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 11 Juni 2022 | 08:48 WIB

(Ilustrasi) Xi Jinping dan PLA.

Intisari-Online.com - Sejak invasi Rusia ke Ukraina, keamanan Taiwan menjadi pembicaraan para pembuat kebijakan dan analis di seluruh dunia.

Pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu diprediksi suatu hari nanti dapat bernasib seperti Ukraina, dengan China berupaya mengambil alih wilayahnya.

Melansir Kompas.com, baik Taiwan maupun Ukraina adalah negara demokrasi muda, yang identitas nasional dan kemerdekaan politiknya menghadapi ancaman agresi dari negara adikuasa tetangga.

Meski demikian, Taiwan dinilai memiliki senjata rahasia yang tidak banyak dibahas, dan merupakan kekuatan yang tidak dimiliki Ukraina, yakni dominasi dalam industri semikonduktor.

Beberapa analis menilai kekuatan itu dapat terbukti penting dalam mencegah invasi oleh Beijing menurut laporan Al Jazeera.

Invasi ke Taiwan dapat memicu kejatuhan ekonomi global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pasalnya pulau itu memiliki posisi strategis dalam rantai pasok teknologi dunia.

“Perisai silikon” Taipei membuat taruhannya sangat tinggi bagi China.

Presiden China Xi Jinping berjanji untuk merebut kembali pulau yang diperintah sendiri jika perlu dengan paksa.

Bahkan China tidak akan ragu untuk memulai perang jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan.

Hal ini diucapkan oleh Menteri Pertahanan China Wei Fenghe, memperingatkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dalam pembicaraan tatap muka perdana di antara keduanya di Singapura pada Jumat (10/6/2022), menurut para pejabat.

"Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, tentara China pasti tidak akan ragu untuk memulai perang tidak peduli biayanya," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengutip omongan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe dalam pertemuan dengan Lloyd Austin.