Find Us On Social Media :

Ramuan Keabadiannya Hanya Berfungsi Jika Kaisar Bisa 'Bergerak Secepat Cahaya,' Kaisar Megalomaniak Qin Shi Huang Bahkan Ciptakan 'Pasukan Keabadian'

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:37 WIB

(Ilustrasi) Kaisar Qin Shi Huang atau Qin Shi Huangdi

Intisari-Online.com - China merupakan salah satu negara dengan sejarah kekaisarannya yang melegenda.

Sejak awal, pemukiman di Lembah Sungai Kuning dan Yangtze sudah berkembang menjadi peradaban pertanian.

Pada periode 'Negara-negara Berperang,' yakni antara abad kelima dan ketiga SM, setidaknya ada 7 kerajaan yang berjuang untuk supremasi di China timur-tengah. 

Negara bagian Qin, yang berbasis di dataran Sichuan, akhirnya menang pada tahun 221 SM di bawah kepemimpinan Raja Zheng yang kejam.

Raja yang menang kemudian menobatkan dirinya dengan gelar Qin Shi Huangdi (259–210 SM), Kaisar Qin Pertama.

Shi Huangdi mulai membentuk wilayahnya yang beragam menjadi satu kerajaan China yang patuh pada kehendaknya.

Dia membagi daerah kekuasaannya menjadi 36 wilayah komando, masing-masing diawasi oleh seorang gubernur, komandan militer, dan kekaisaran, yang semuanya wajib lapor kepadanya.

Sosok Qin Shi Huang Dilansir Heritage Daily, selama hidupnya, Qin Shi Huang terobsesi dengan keabadian dan mencari ramuan kehidupan karena takut akan kematiannya sendiri.

Orang-orang dikirim untuk mencari gunung Penglai, sebuah pulau di ujung timur Laut Bohai tempat para dewa tinggal, untuk menemukan pesulap Anqi Sheng.

Harapannya, dia bisa menemukan rahasia kehidupan abadi.

Para penasihatnya menasihatinya bahwa ramuan keabadian tidak akan bekerja sampai dia bisa bergerak tanpa terlihat.

Karena itu, dia membangun jalan setapak dan lorong yang menghubungkan istananya sehingga dia bisa bergerak seolah-olah tidak terlihat.

Tidak diragukan lagi, proyeknya yang paling megalomaniak adalah makamnya yang sangat besar.

Sebagai persiapan, kompleks pemakaman besar dibangun di bawah gundukan besar berbentuk seperti piramida terpotong, yang mencapai ketinggian 76 meter.

Ini mewakili mikrokosmos kerajaan dan istana Kaisar, dengan mausoleumnya yang lebih luas dimodelkan di ibu kota Qin, Xianyang.

Penggalian di sekitar kompleks menemukan sekitar 7.000 hingga 8.000 patung prajurit terakota dan kuda, dan sekitar seratus kereta perang kayu dan banyak senjata yang ditempatkan untuk melindungi kaisar di akhirat.

Para arkeolog juga menemukan patung terakota pejabat, akrobat, orang kuat, dan musisi.

Studi non-invasif dari gundukan makam untuk mendeteksi anomali magnetik telah mengungkapkan ada sebuah istana bawah tanah dan ruang makam.

Ruang tersembunyi ini berukuran panjang sekitar 80 meter, lebar 50 meter, dan tinggi sekitar 15 meter.

Sampel tanah gundukan tersebut telah mendeteksi kadar merkuri yang tinggi.

Ini mendukung catatan sejarawan Cina Sima Qian bahwa merkuri cair digunakan di makam untuk mensimulasikan saluran air dan laut.

Baca Juga: Hanya 1 Hari, Inilah Kisah Kaisar China dengan Masa Pemerintahan Terpendek dalam Sejarah, Turun Takhta Gara-gara Hal Ini

(*)