Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) termasuk negara yang paling banyak mengirimkan senjata militer ke Ukraina.
Tujuannya agar Ukraina mampu bertahan dalam perang Rusia dan Ukraina.
Namun sepertinya sikap Amerika Serikat (AS) ini menjadi senjata makan tuan.
Mengapa?
Dilansir dari mirror.co.uk pada Senin (6/6/2022), pejahat di Ukraina ketahuan menjual rudal AS di web gelap.
Pernyataan ini diklaim oleh media pro-Rusia.
Tak tanggung-tanggung, rudal AS itu dijual dengan harga 30.000 Dollar AS (Rp432 juta).
Tangkapan layar di media sosial menunjukkan senjata anti-tank yang dijual oleh pengguna di Kiev.
Laporan ini terjadi ketika Interpol, kepolisian lintas batas, memperingatkan banyak senjata yang dikirim ke Ukraina pada akhirnya akan berakhir di tangan para penjahat di Eropa.
Hanya saja, foto-foto yang dibagikan oleh Berita Militer ASB pro-Rusia di aplikasi pesan Telegram itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Foto-foto itu mungkin palsu dan bagian dari kampanye propaganda Rusia untuk menghentikan Barat menyalurkan senjata ke para pembela Ukraina.