Find Us On Social Media :

Dibanggakan Setinggi Langit oleh Barat Sebagai Senjata yang Efektif Melawan Rusia, Siapa Sangka Senjata Kiriman AS Ini Malah Dijual Seharga Ini Disitus Gelap oleh Militer Ukraina

By Mentari DP, Senin, 6 Juni 2022 | 19:30 WIB

Amerika Serikat (AS) kirim senjata militer ke Ukraina

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) termasuk negara yang paling banyak mengirimkan senjata militer ke Ukraina.

Tujuannya agar Ukraina mampu bertahan dalam perang Rusia dan Ukraina.

Namun sepertinya sikap Amerika Serikat (AS) ini menjadi senjata makan tuan.

Mengapa?

Dilansir dari mirror.co.uk pada Senin (6/6/2022), pejahat di Ukraina ketahuan menjual rudal AS di web gelap.

Pernyataan ini diklaim oleh media pro-Rusia.

Tak tanggung-tanggung, rudal AS itu dijual dengan harga 30.000 Dollar AS (Rp432 juta).

Tangkapan layar di media sosial menunjukkan senjata anti-tank yang dijual oleh pengguna di Kiev.

Laporan ini terjadi ketika Interpol, kepolisian lintas batas, memperingatkan banyak senjata yang dikirim ke Ukraina pada akhirnya akan berakhir di tangan para penjahat di Eropa.

Hanya saja, foto-foto yang dibagikan oleh Berita Militer ASB pro-Rusia di aplikasi pesan Telegram itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Foto-foto itu mungkin palsu dan bagian dari kampanye propaganda Rusia untuk menghentikan Barat menyalurkan senjata ke para pembela Ukraina.

Namun jika itu benar, maka ini bisa menjadi peringatan besar untuk AS dan sekutunya.

Diketahui rudal AS yang dijual di situs gelap itu adalah peluncur roket Javelin.

Di mana itu adalah peluncur roket dengan menggunakan teknologi pencari panas untuk mencapai sasarannya.

AS memang telah menjanjikan 5.000 rudal Javelin dikirim ke Ukraina dan sudah banyak rudal yang digunakan untuk menyerang tank Rusia.

Senjata itu digunakan dengan rudal NLAW Inggris untuk membantu pasukan Ukraina menghentikan konvoi Rusia yang mengancam Kiev pada bulan Maret.

Kemarin adalah hari ke-100 sejak invasi Rusia ke Ukraina. Di mana sejauh ini perang telah menewaskan lebih dari 20.000 warga sipil.

Dan perang tersebut menyebabkan kekurangan pangan di Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.

Baca Juga: Salah Kaprah, Anak Buah Putin Klaim Bukan Rusia Tapi Ukraina yang Akan Memulai Perang Nuklir Hingga Perang Dunia 3, Semua Gara-gara Senjata yang Dikirim Amerika Ini