Find Us On Social Media :

Hancur Lebur dan Lantainya Melengkung, Beginilah Kondisi Mengenaskan Saat Candi Borobudur yang Kini Tiketnya Dinaikkan Rp 750.000 Pertama Ditemukan

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 5 Juni 2022 | 11:32 WIB

(Ilustrasi) Kondisi Candi Borobudur saat Pertama Kali Ditemukan

Intisari-Online.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan membatasi pengunjung Candi Borobudur dan menerapkan tarif baru untuk tiket masuk bagi turis asing maupun lokal.

Tak tanggung-tanggung, pengunjung lokal atau turis lokal nantinya diharuskan membayar tiket Rp 750.000 untuk sekali masuk.

Luhut bilang, penetapan tiket masuk ke Candi Borobudur sebesar Rp 750.000 perlu dilakukan untuk membatasi jumlah kunjungan.

Ia menargetkan, jumlah kunjungan wisatawan ke candi Budha itu 1.200 orang per hari.

Sementara untuk wisatawan mancanegara, lanjut Luhut, bakal dikenakan tarif 100 dollar AS atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 1.443.000 (kurs Rp 14.400) atau hampir dua kali lipat dari harga tiket untuk turis lokal.

Namun terlepas dari itu, tahukah Anda bahwa awal ditemukannya, keadaan Borobudur sebenarnya dalam keadaan 'hancur lebur'?

Melansir Kompas.com, Borobudur pertama kali terungkap saat Perwakilan Serikat Dagang Inggris di Hindia Timur, Letnan Gubernur-Jenderal Sir Stamford Raffles mendapat informasi tentang adanya monumen kuno raksasa di Desa Bumisegoro, dekat Magelang.

Namun, bukan Raffles sendiri yang pada akhirnya mengungkap keberadaan Candi Borobudur pada 1814, melainkan anak buah yang disuruhnya, seorang insinyur Belanda bernama Cornelius.

Cornelius ditugaskan untuk menggali informasi detail mengenai keberadaan 'monumen raksasa' tersebut.

Maklum, Raffles memang terkenal sangat tertarik dengan kebudayaan dan sejarah 

Cornelius yang memang sangat mengenal seluk-beluk barang-barang antik kemudian tiba di Desa Bumisegoro.