Find Us On Social Media :

Keadaan Mulai Berbalik Untungkan Rusia, Pasukan Ukraina Bertahan di Kota Donbas di Bawah Gempuran Hujan Tembakan Artileri Berat Rusia

By May N, Senin, 30 Mei 2022 | 13:51 WIB

Warga lokal melintas di puing-puing bekas pertempuran tentara Rusia dan Ukraina di wilayah Donetsk

Intisari - Online.com - Rusia kini memiliki posisi kuat dalam perang Rusia-Ukraina.

Pasukan Rusia mengintensifkan serangan dengan rentetan artileri berat untuk merebut kota utama Ukraina di wilayah tenggara Donbas, yang pengambilalihan penuhnya menurut diplomat tinggi Moskow sekarang menjadi prioritas tanpa syarat.

Penembakan Rusia yang terus-menerus telah menghancurkan semua infrastruktur penting di Sievierodonetsk, kota terbesar yang masih dikuasai Ukraina di Luhansk, salah satu wilayah di Donbas, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sambil berjanji untuk melakukan segalanya untuk menahan kemajuan.

"Sekitar 90% bangunan rusak. Lebih dari dua pertiga perumahan kota telah hancur total. Tidak ada telekomunikasi," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Menangkap Sievierodonetsk adalah tugas mendasar bagi penjajah ... Kami melakukan semua yang kami bisa untuk menahan kemajuan ini," tambahnya.

"Pembebasan Donbas, kawasan industri yang mencakup Luhansk dan Donetsk, merupakan prioritas tanpa syarat" bagi Rusia, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada Minggu.

Dalam sebuah posting Facebook, pasukan Ukraina di Donbas mengatakan mereka telah bertahan sepanjang hari pada hari Minggu.

Pasukan Rusia menembaki 46 komunitas di wilayah Donetsk dan Luhansk, menewaskan sedikitnya tiga warga sipil, melukai dua lainnya atau menghancurkan atau merusak 62 bangunan sipil.

Penembakan Rusia juga berlanjut di beberapa wilayah seperti di Novy Buh di Mykolaiv dan Sumy.

Dewan kota di Novy Buh di wilayah Mykolaiv di Ukraina selatan mengatakan di saluran Telegramnya bahwa serangan rudal Rusia telah menyebabkan kerusakan besar di pusat kota.

Pertempuran untuk Sievierodonetsk, yang terletak di tepi timur Sungai Donets Siverskyi, menjadi sorotan saat Rusia meraih kemenangan lambat tapi solid di bagian negara yang dekat dengan perbatasan Rusia.

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv pada fase awal perang, Rusia berusaha untuk mengkonsolidasikan cengkeramannya di Donbas, yang sebagian besar sudah dikendalikan oleh separatis yang didukung Moskow.