Find Us On Social Media :

Tahukah Anda Seperti Apa Parfum Cleopatra? Ilmuwan Ciptakan Parfum Favorit Cleopatra yang Ternyata Tidak Sederhana Merekonstruksi Aroma Peradaban Masa Lalu

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 28 Mei 2022 | 10:00 WIB

Cleopatra yang diperankan oleh Elizabeth Taylor dalam film

Intisari-Online.com – Pelan tapi pasti, sedikit demi sedikit, para peneliti modern mengungkap seperti apa rupa dan rasanya hidup di masyarakat kuno.

Meskipun banyak penelitian menekankan rasa, seperti di museum masak di Italia yang menciptakan kembali masakan Romawi kuno, dan suara, seperti di tempat lain yang menciptakan kembali bagaimana Stonehenge memperkuat suara dan musik, namun bau tidak termasuk dalam penelitian.

Namun sekarang berubah, perlahan para ilmuwan mulai mengungkap dan menciptakan kembali lanskap aroma dunia kuno.

Yang mereka lakukan termasuk merekayasa parfum yang diduga digunakan oleh Cleopatra, firaun wanita yang memerintah Mesir antara tahun 51 dan 30 SM.

Tapi, seperti yang dilaporkan dalam ScienceNews, menentukan bahan mana yang membuat parfum kuno asli ternyata tidak semudah kelihatannya.

Arkeolog Robert Littman dan Jay Silverstein, dari University of Hawaii, menemukan sebuah pabrik parfum di luar Mendes pada tahun 2012, yang berisi botol parfum dan amphorae yang mengandung residu parfum.

Mereka kemudian meminta seorang ahli Mesir Kuno Dora Goldsmith di Berlin dan profesor filsafat Yunani dan Romawi Sean Coughlin di Praha, untuk menggunakan ‘arkeologi eksperimental’  mencoba menciptakan kembali parfum yang pernah diproduksi di sana.

Mereka mampu menciptakan ‘aroma yang kuat, pedas, agak apek yang cenderung bertahan lebih lama daripada wewangian modern’.

Proses coba-coba itu melibatkan bahan-bahan seperti minyak kurma gurun, mur, kayu manis, dan resin pinus.

Pada zaman Cleopatra, ramuan itu dikenal sebagai parfum Mendesian, dinamai demikian berdasarkan kota asalnya, Mendes.

Karena popularitasnya yang luar biasa di antara kulit bagian atas Mesir, resep tertulis berbahan dalam bahasa Yunani dan Romawi kuno.

Dalam jurnal Near Eastern Archaeology September 2021 berjudul ‘Eau de Cleopatra’, para peneliti menggambarkan bagaimana mereka menggunakan sumber klasik dan teknik paleobotani yang sangat modern untuk mengidentifikasi dan menciptakan kembali aroma.