Sudah Dibawa Vladimir Putin ke Mana-mana, Kode Peluncuran Nuklir Rusia yang Bisa Lenyapkan Satu Wilayah Konon Hanya Punya 1 Target Saja, Negara Mana?

Mentari DP

Penulis

Rusia menjadi negara dengan jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia.

Intisari-Online.com - Sudah menjadi rahasia umum apabila Amerika Serikat (AS) dan Rusia merupakan dua negara militer terkuat di dunia.

Namun selain menjadinegara militer terkuat di dunia, Rusia juga menjadi negara dengan jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia.

Jumlah senjata nuklir Rusia dilaporkan lebih banyak dari punya Amerika Serikat (AS).

Nah, melihat hal ini, bagaimana jika rudal Rusiaditembakkan ke AS?

Pakar TV Rusia baru-baru ini telah memperdebatkan kekuatan destruktif dari persenjataan senjata nuklirRusia di tengah ketegangan yang memburuk dengan cepat antaraRusia dan Barat.

Evgeny Buzhinskiy, mantan Letnan Jenderal di tentara Vladimir Putin mengatakan kepada saluran Rusia milik negara Rusia1 bagaimana roket nuklir 7,5 megaton dapat diluncurkan di atas Kutub Selatan untuk menghancurkan New York.

Buzhinskiy mengatakan kepada saluran milik negara Rusia: "Amerika tidak memiliki roket semacam ini dan tidak pernah memilikinya."

"Kami bisa mengirim rudal melalui Kutub Utara atau Kutub Selatan," loncat tamu lain.

"Kami hanya punya satu target!"

Di manakah itu?

Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (26/5/2022), mantan Letnan Jenderal melanjutkan: "Wilayah benua AS."

"Jika roket ini berakhir di sana dalam skenario terburuk, objek seperti apa yang dapat dihancurkannya?"

"Wilayah macam apa?"

"Jika 7,5 megaton akan dikirim ke wilayah yang disebut mitra kami, maka objek seperti kota New York."

"Kota yang bagus, tapi akan hilang,"

"Benar-benar hilang, dengan satu roket. Sepenuhnya. Maksud saya, sepenuhnya," tambahnya.

Akhir-akhir ini, pembahasan apakah Putin akan menggunakan senjata nuklirnya semakin sering dibicarakan.

Namun siapa targetnya masih belum jelas.

Yang jelas, pihak Rusia sudah menyatakan bahwa Putin telah membawa kode peluncuran nuklir Rusia bersamanya.

Ini sebagai upaya untuk mencegah upaya pembunuhan terhadap orang nomor satu di Rusia ini.

Baca Juga: Main Aman dan Tak Mau Ikut Campur Urusan Perang Rusia-Ukraina, Ternyata China Bermuka Dunia, Punya Rencana Terselubung Ini Demi Keuntungan Sendiri

Artikel Terkait