Find Us On Social Media :

Sohor Hanya Jadi Gundik yang 'Layani Nafsu Seksual Layaknya Wanita Murahan', Para Nyai Justru Diklaim Berhasil 'Mencetak' Kesuksesan yang Bernuansa Rasisme Ini

By Mentari DP, Rabu, 18 Mei 2022 | 19:30 WIB

Pengertian istilah Nyai yang sebenarnya.

Di mana mereka melayani nafsu seksual layaknya wanita murahan dan menerima beragam penghinaan lainnya.

Meski terus mengalami kejahatan yang menyerang mental dan psikis, Hera dan rekannya memiliki pandangan berbeda tentang Nyai.

Menurutnya pekerjaan sebagai gundik (sebutan lain dari Nyai) jauh berbeda dari beberapa pekerjaan berat.

Sebut saja memikul ember berat berisi getah karet.

Atau tinggal di pondok kumuh, yang penuh sesak dengan kuli China atau Jawa yang saling bermusuhan dan suka berjudi.

Hera dan rekannya menyebutkan bahwa perkara pergundikan dari kehidupan Nyai berakhir setelah masuknya Jepang pada 1942.

Tak hanya itu, ada sisi positif dari para Nyai.

Di mana Nyari berhasil mencetak para Indo (keturunan Indonesia-Eropa) yang berbudi pekerti luhur.

Maksudnya mereka mampu berperilaku laiknya wanita Jawa.

Nyai rupanya memiliki peran positif dalam kehidupan bermasyarakat. Khususnya sebagai cultural mediator antara budaya Barat dan Timur.

Baca Juga: Hanya Dalam Waktu 15 Hari, Kaisar China Harus 'Tidur' dengan 121 Wanita, Jadwal 'Tidurnya' Rumit Bukan Main!