Find Us On Social Media :

Menguak Kehidupan Rahasia Suku Korowai, Suku Pemangsa Sesama Terakhir yang Hidup di Pedalaman Papua Jauh dari Kehidupan Modern, Simak Apa yang Mereka Ketahui Tentang 'Orang Modern'

By May N, Selasa, 17 Mei 2022 | 10:53 WIB

Potret suku Korowai mencari makan dan mencari bahan untuk rumah mereka

Kelompok yang dipimpin oleh antropolog Peter Van Arsdale, ahli geografi Robert Mitton, dan pengembang komunitas Mark Grundhoefer memutuskan untuk mempelajari kehidupan penduduk.

Melalui observasi, daftar kata dasar dibuat dan mereka juga merekam aktivitas harian suku ini.

Telah banyak jurnalis dan fotografer yang melakukan ekspedisi untuk mengenal suku Korowai dan pedalaman Papua yang indah.

Mei 2006, pemandu wisata dan jurnalis Paul Raffaele memimpin kru dalam ekspedisi ke hutan Papua.

Dia ingin memahami mereka dan alasan mereka melakukan beberapa ritual yang mengerikan.

Raffaele menulis dalam artikelnya, “Kanibalisme dipraktekkan di antara manusia prasejarah, dan itu bertahan hingga abad ke-19 di beberapa kebudayaan Pasifik Selatan yang terisolasi, terutama di Fiji. Tapi hari ini Korowai adalah satu dari sedikit suku yang diyakini memakan daging manusia.”

Dia melanjutkan dengan detail penulisannya:

“Mereka tinggal sekitar 100 mil dari Laut Arafura, dimana Michael Rockefeller, putra gubernur New York, Nelson Rockefeller, menghilang pada 1961 saat mengumpulkan artefak dari suku Papua lainnya. Tubuhnya tidak pernah ditemukan."

Pria ini juga menegaskan bahwa sebagian besar orang Korowai hidup dengan mengabaikan dunia di luar suku mereka.

Raffaele menuliskan, “Seperti yang ditulis van Enk, Korowai sering terkena beberapa wabah penyakit, termasuk malaria, tuberkulosis, elephantiasis dan anemia, dan apa yang dia sebut ‘kompleks khakhua.’

"Korowai tidak memiliki pengetahuan tentang kuman mematikan yang menduduki hutan mereka, dan begitu percaya bahwa kematian misterius disebabkan oleh khakhua, atau penyihir yang mengambil bentuk laki-laki.”