Find Us On Social Media :

Diserang Saat Pergi Haji dan Dirudapaksa Saat Ditahan Musuhnya, Inilah Kisah Tragis Ratu Asma binti Shihab, Ratu Terbesar Yaman, Penguasa Bijaksana dan Cakap

By K. Tatik Wardayati, Senin, 16 Mei 2022 | 14:50 WIB

Intisari-Online.comAsma binti Shihab dianggap sebagai salah satu ratu terbesar Yaman.

Meskipun sangat dihormati oleh orang-orang sezamannya, sejarawan cenderung mengabaikan kisahnya demi menantu perempuannya yang lebih terkenal, yaitu Ratu Arwa.

Ratu Asma binti Shihab memerintah bersama suaminya, putranya, dan istrinya dalam membentuk politik negara dan menangani sejumlah besar uang kerajaan.

Tahun tragis dalam hidupnya membawanya pada kesulitan dan siksaan mental yang menghancurkan semangat wanita ini.

Namun, Ratu Asma berhasil bertahan, dia terus menjadi penguasa yang bijaksana dan cakap sampai kematiannya.

Ratu Asma binti Shihab dikenal cantik dan berpendidikan.

Keluarganya berencana untuk menikahkannya dengan salah satu raja San’a atau keluarga kerajaan lain karena dia memiliki mahar yang hanya cocok untuk seorang raja.

Asma akhirnya menikah dengan sepupunya, Ali bin Muhammad al-Sulayhi, yang adalah anak seorang hakim Syafi’i Yaman.

Ali bin Muhammad al-Sulayhi memperoleh dukungan militer dari suku-suku penting Yaman dan mendirikan dinasti Sulayhid pada tahun 1047 M.

Ali bin Muhammad al-Sulayhi memutuskan untuk menjadikan istrinya sebagai penguasa bersama Yaman.

Dia menyandang gelar al-sayyida-al-hurra, yang diterjemahkan menjadi ‘wanita bangsawan yang bebas dan mandiri; wanita berdaulat yang tidak tunduk pada otoritas yang lebih tinggi.’

Ratu Asma aktif berpartisipasi dalam urusan negara, bahkan Ali sering mengandalkan nasihatnya.

Asma ‘menghadiri dewan dengan wajah terbuka’ dan ‘khutbah diumumkan dari mimbar masjid-masjid Yaman atas nama suaminya dan atas namanya’.