Find Us On Social Media :

Pemerintahannya Dikenal Beres dan Aman, Tapi Dibaliknya Kaisar Cina Ini Punya Hobi Membunuh Bahkan Pernah Hidangkan Kepala Selirnya, Kisahnya Dipenuhi Rakyat yang Ketakutan

By Afif Khoirul M, Kamis, 12 Mei 2022 | 14:04 WIB

Ilustrasi - Kaisar Gao Yang.

Intisari-online.com - Nama sebenarnya Gao Yang, namun dikenal dengan nama Wen Xuan, dia memerintah 550 M hingga 559 M.

Banyak kaisar Tiongkok mencapai kebesaran di awal pemerintahan mereka, hanya untuk tergelincir ke dalam pesta pora dan mengabaikannya di tahun-tahun berikutnya.

Di antara banyak contoh, Wen Xuan Di dari Dinasti Qi Utara selama periode Dinasti Utara dan Selatan berdiri sebagai yang paling mengerikan.

Dihormati di masa mudanya karena kecakapan militernya serta upaya untuk mengurangi korupsi.

Wen Xuan justru berakhir pada alkoholisme, dan bagaimanapun, sangat mungkin psikotik selama masa pemerintahannya nanti.

Pada awal pemerintahan Kaisar Wen Xuan, ia dikenal karena perhatiannya pada masalah militer, dan kekuatan militer Qi Utara berada pada puncaknya.

Dia juga berusaha menyamakan beban pajak dan mengurangi korupsi dengan menawarkan gaji yang cukup kepada pejabat.

Dia mempercayakan sebagian besar urusan pemerintahan kepada Yang Yin yang cakap, dan untuk sementara, pemerintah efektif, dan militer kuat.

Baca Juga: Jadi 1 dari 4 Keindahan Kekaisaran China Kuno, Inilah Yang Guifei, Selir Kesayangan Kaisar Xuanzong yang Juga Mati di Tangan Sang Kaisar 

Di tahun-tahun terakhirnya, Kaisar Wen Xuan menderita alkoholisme dan mungkin kegilaan.

Catatan sejarah Tiongkok mencatat kemarahan berdarahnya, namun pemerintahannya, dengan bantuan dari penasihat Tiongkoknya, dianggap dikelola dengan baik dan efektif.

Tapi kegilaaannya juga cukup mengerikan dan membuat pemerintahannya dikenal sangat kejam dalam sejarah.

Secara mengerikan, dia pernah memenggal seorang selir yang dia curigai berselingkuh.

Dia juga melemparkan kepalanya ke piring perjamuan sambil membelai kaki mayat.

Selama tahun-tahun terakhir Wen Xuan Di, seluruh istana, termasuk putranya, juga terus-menerus takut padanya.

Kaisar tidak hanya menjadi pembunuh saat mabuk, dia membunuh seorang wanita yang tak pernah memberinya kepusan.

Ironisnya, meskipun kebiadaban Wen Xuan Di di istananya, Dinasti Qi Utara adalah yang terkuat di bawahnya.

Kebrutalannya selama perang melihat penaklukan atau penolakan banyak suku barbar.

Hukum dan ketertiban di dalam istana kekaisaran juga diperkuat melalui rasa takut padanya.

Dengan demikian tak ada dugaan siapa pun tentang runtuhnya Dinasti Qi Utara seandainya Wen Xuan Di tidak meninggal secara tiba-tiba pada usia 33 tahun, kemungkinan karena alasan terkait alkoholisme.