Find Us On Social Media :

Terungkap Dalam Dokumen Rahasia, Siapa Sangka Ukraina yang Negara Kecil Sudah Rencanakan Serangan Skala Besar ke Rusia, Benarkah NATO Biang Keroknya?

By Afif Khoirul M, Rabu, 11 Mei 2022 | 11:11 WIB

Rudal Ukraina dalam sebuah parade

Intisari-online.com - Seorang diplomat Rusia mengatakan bahwa Rusia telah menyita beberapa dokumen yang menunjukkan bahwa Kiev berencana untuk menyerang Rusia dari wilayah Ukraina.

Berbicara kepada Sky News pada (9/5), Wakil Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy.

Mengatakan bahwa selama pelaksanaan operasi militer di Ukraina, pihak Rusia menemukan dokumen tentang rencana untuk menyerang Rusia dari wilayah Ukraina.

Menurutnya, dapat dilihat dengan jelas bahwa aliansi militer NATO sedang melakukan proxy war dengan Rusia, namun tidak ada kebalikan dari pihak Rusia.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa pada awal operasi militer, tentara Rusia menemukan banyak dokumen yang secara jelas menunjukkan bahwa ada rencana untuk menyerang Rusia dari Ukraina dan rencana untuk menyerang wilayah Donbass.

Menurut Polyansky, ini dapat dianggap sebagai rencana serangan khusus dari wilayah Ukraina terhadap Rusia.

Komentar Polyansky mirip dengan komentar Presiden Rusia Vladimir Putin selama parade Hari Kemenangan pada (9/5).

Di dalamnya, pemimpin Rusia mengatakan bahwa Moskow terpaksa meluncurkan operasi militer di Ukraina untuk menghadapi ancaman terhadap Moskow.

Baca Juga: Dibongkar Oleh Media China, Terungkap Kebohongan Presiden AS Joe Biden Terungkap, Gunakan Rusia Sebagai Tameng Untuk Muluskan Rencana Kontroversial Ini

"Kami telah melihat bagaimana infrastruktur militer di Ukraina dikerahkan, bagaimana ratusan penasihat asing beroperasi di sini dan senjata paling modern secara teratur dikirim dari negara-negara NATO," kata putin.

"Bagaimana menuju ke Ukraina? Ancaman itu tumbuh dari hari ke hari," sambungnya.

"Rusia terpaksa memberikan pukulan pre-emptive untuk agresi itu. Ini adalah satu-satunya keputusan wajib, tepat waktu, dan benar yang dapat diambil oleh negara yang kuat dan mandiri," jelas Putin.