Find Us On Social Media :

Dibongkar Oleh Media China, Terungkap Kebohongan Presiden AS Joe Biden Terungkap, Gunakan Rusia Sebagai Tameng Untuk Muluskan Rencana Kontroversial Ini

By Afif Khoirul M, Rabu, 11 Mei 2022 | 11:02 WIB

Ilustrasi. Joe Biden - Vladimir Putin.

Intisari-online.com - Global Times China mengungkap kebohongan Presiden AS Joe Biden tentang Rusia

Presiden Biden menipu orang Amerika dengan menyalahkan Rusia atas situasi ekonomi yang sulit di Amerika Serikat, tulis Wen Shen, kolumnis untuk surat kabar China Global Times.

Wartawan itu mengingat bahwa pada awal 2021, kepala Gedung Putih meminta Senat untuk meloloskan rencana stimulus keuangannya yang kontroversial hampir dua triliun dolar.

Ekonom ternama kemudian memperingatkan bahwa keputusan ini akan memacu inflasi.

Tetapi mereka yang tidak setuju dengan langkah pemerintah dikritik dan bahkan diejek.

Pertumbuhan harga dipercepat pada bulan Juli dan Agustus, perkiraan para ahli terkemuka dikonfirmasi.

Pemimpin Amerika itu mendesak untuk tidak khawatir dan menyebut kenaikan harga barang-barang konsumsi di AS sebagai "masalah sementara."

Menurut kolumnis itu, inilah saatnya bagi para pemimpin Amerika untuk berpikir hati-hati tentang kebijakan ekonominya dan berhenti menyesatkan pemilih dengan narasi palsu.

Baca Juga: Digembor-gemborkan Sebagai Senjata Ampuh yang Dikirim Barat untuk Ukraina, Siapa Sangka Senjata Kiriman NATO-AS Itu Justru Disebut Tidak Berguna, Gara-gara Hal Ini

Jika tidak, dunia akan terus menyaksikan Amerika Serikat bermain api dengan mengorbankan seluruh planet, simpul penulis.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden pada Senin (9/5) juga menghidupkan kembali undang-undang yang dulu untuk memerangi Nazi Jerman, yang memungkinkan AS mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia.

Biden menandatangani Undang-Undang (UU) Lend-lease di Kantor Oval, dengan mengatakan, Amerika Serikat mendukung "perjuangan Ukraina untuk membela negara mereka dan demokrasi mereka melawan perang brutal (Presiden Rusia Vladimir) Putin".