Find Us On Social Media :

Makin Berani, Ukraina Luncurkan Serangan Bom Bertubi-tubi ke Pulau yang Diduduki Rusia Ini dengan Senjata Seadanya

By Tatik Ariyani, Selasa, 10 Mei 2022 | 09:00 WIB

Rekaman serangan militer Ukraina ke Pulau Ular yang diduduki Rusia

Flanker terlihat menjatuhkan apa yang tampak seperti bom tarik tinggi di kompleks utama pulau, bangunan tepat di atas dermaga, dan di titik timur.

Setidaknya ada dua ledakan sekunder besar, mungkin karena terkena amunisi dan/atau tempat penyimpanan bahan bakar, di ujung timur pulau sebelum ledakan yang lebih besar di dekat pusat pulau.

Ini tidak diragukan lagi merupakan serangan udara yang berani oleh jet temput Ukraina, bukan hanya karena ancaman dari musuh tetapi juga karena ketinggiannya yang rendah, karena ledakan dan pecahan bom bisa saja mengenai pesawat peluncur itu sendiri, kata para ahli.

Rekaman satelit yang muncul kemudian mengkonfirmasi kebakaran dan kerusakan serius pada bangunan Pulau Ular dan kapal pendarat di garis pantai, menunjukkan bahwa serangan itu terjadi dalam satu atau dua hari terakhir.

Serangan itu adalah yang terbaru dari rangkaian serangan Ukraina di Pulau Ular menggunakan drone TB2 yang terutama menargetkan sistem pertahanan udara Rusia.

Sebuah TB2 telah menghancurkan peluncur rudal Tor lainnya di pulau itu hanya sehari sebelum serangan udara berturut-turut ini.

Demikian juga, serangan TB2 juga menargetkan penempatan senjata ZU-23-2 dan SAM inframerah SA-13 Strela-10.

Serangan pesawat tak berawak ini bisa menjadi awal dari pengeboman oleh dua Su-27 untuk menghancurkan pertahanan udara musuh.

Sehingga, jet tempur berawak aman untuk terbang rendah dan menjatuhkan bom dengan akurasi yang tepat.

Su-27 adalah pencegat dan pesawat tempur superioritas udara dengan kemampuan serangan darat sekunder.

Armada Flanker Ukraina, yang jumlahnya sedikit, sebagian besar digunakan untuk misi udara-ke-udara, sementara Mig-29 telah digunakan untuk peran udara-ke-darat.

Namun, jangkauan dan kapasitas angkut yang lebih jauh dari Su-27 pasti membuatnya lebih cocok untuk serangan di Pulau Ular.

Serangan Su-27 terbaru menunjukkan bahwa Angkatan Udara Ukraina bersedia menyerang posisi Rusia dengan jet tempur meskipun ada sistem pertahanan rudal yang kuat.

Ini membuktikan kemampuan Ukraina untuk mempertahankan wilayah udaranya diperebutkan lebih dari dua bulan dalam perang melawan musuh yang unggul secara numerik dan teknologi seperti Rusia.

Baca Juga: 'Putri Salju' yang Pernah Mencuri Perhatian, Kisah Sniper Cantik Rusia yang Meninggal di Ujung Penembak Jitu Ukraina

Baca Juga: Siapa Alina Kabaeva, AS Enggan Jatuhkan Sanki pada Perempuan yang Disebut Pacar Putin Ini, Namun Jadi Target Baru Sanksi UE?