Find Us On Social Media :

Mati Keracunan Pil 'Keabadian', Kisah Kematian Kaisar Ai dari Jin Jadi Salah Satu Kematian Kaisar China Paling Tragis

By Khaerunisa, Minggu, 8 Mei 2022 | 19:10 WIB

Ilustrasi Kekaisaran China.

Meski begitu, proses pengambilan keputusan sebagian besar berada di tangan Jenderal Huan Wen dan kakek Kaisar Ai, Sima Yu, Pangeran Kuaiji.

Pada tahun 362, Huan, setelah mengamankan wilayah Luoyang, meminta agar ibu kota dipindahkan kembali ke Luoyang.

Pada tahun 363, Janda Permaisuri Zhou meninggal. Tetapi, sesuai dengan protokol kekaisaran bahwa dia tidak bisa lagi menghormatinya sebagai ibu, karena untuk menghormati Janda Permaisuri Chu, maka Kaisar Ai tidak menjalankan masa berkabung normal.

Pada tahun 364, Kaisar Ai meninggal, konon diracuni oleh pil yang diberikan oleh para penyihir, dan dia menjadi sangat sakit sehingga dia tidak dapat menangani hal-hal penting.

Baca Juga: Miliki 13.000 Selir, Inilah Kisah Qin Shi Huang yang Selalu Mendapatkan Seorang Gadis Baru Untuk Tiduri Setiap Malam, Pantas Punya 2.800 Anak

Baca Juga: Pelaksanaan Pancasila pada Masa Reformasi, Ini Penjelasannya

Janda Permaisuri Chu yang harus melanjutkan pemerintahan atas namanya.

Sekitar sebulan sebelum kematian Kaisar Ai, lebih dulu istrinya, Permaisuri Wang meninggal. Mereka pun dikuburkan bersama dengan kehormatan kekaisaran.

Kemudian pada tahun 364, Mantan Yan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Luoyang, dan Huan serta Sima Yu mempertimbangkan serangan balik untuk membebaskan Luoyang.

Namun, karena Kaisar Ai meninggal pada awal tahun 365, rencana itu dibatalkan, dan Luoyang segera jatuh.

Tidak memiliki seorang putra, Kaisar Ai digantikan oleh saudaranya Sima Yi, sebagai Kaisar Fei.

Baca Juga: Diberikan Cuma-cuma oleh Jerman, Konon Ukraina Terima Senjata Artileri Terkuat, Apa yang Terjadi Jika Digunakan untuk Melawan Rusia?

Baca Juga: Simak Cara Hitungan Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa, Hanya Perlu Gunakan Nilai Neptu

(*)