Find Us On Social Media :

Dua Negara Bermusuhan Bertemu dalam Perang Dingin, Tapi Kisah Cinta Nyata dari Aktris Soviet dan Perwira Angkatan Laut AS Ini Kalahkan Segalanya, Meski Sempat Terkoyak-koyak

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 7 Mei 2022 | 11:45 WIB

Kisah cinta nyata selama Perang Dingin, aktris Soviet Zoya Fyodorova, dengan laksamana AS, Jackson Rogers Tate.

Intisari-Online.com – Pada masa perang, prestasi yang heroik tentunya lebih mencengangkan, namun kisah cinta terkadang berakhir sedih.

Tetapi ada satu kisah cinta yang menggabungkan elemen perang terburuk dengan elemen terbaik dari sifat manusia, yaitu kisah cinta Zoya Fyodorova dan Jackson Tate.

Zoya Alekseyevna Fyodorova, lahir pada 8 Desember 1907, merupakan salah satu bintang film paling dikagumi di Soviet.

Sedangkan Jackson Tate, lahir pada 15 Oktober 1898, memulai sebagai letnan di Angkatan Laut, tetapi kemudian naik pangkat menjadi laksamana.

Pada tahun 1945, Zoya dan Jackson bertemu di Kedutaan Besar di Moskow, di mana Jackson bertindak sebagai wakil atase.

Mereka bertemu dalam cinta pada pandangan pertama, dan Jackson tidak membuang waktu untuk mengajak Zoya berkencan.

Meskipun Zoya tahu bahwa bergaul dengan orang asing akan membuatnya dihukum penjara, tetapi dia menrimanya.

Agar tidak ketahuan, Zoya meminta Jackson tidak pernah mengenakan seragam militernya ketika mereka bertemu dan tetap diam karena takut aksennya akan menghilangkan kewarganegaraannya.

Meski terbatas, tetapi hubungan cinta mereka semakin berkembang.

Mereka sangat berharap pada 9 Mei, Hari Gencatan Senjata, Zoya yakin bahwa dia akan mengandung seorang anak malam itu.

Mereka sepakat akan menamakan anak mereka dengan Victor atau Victoria untuk menghormati hari itu.

Zoya memang hamil, namun Jackson tidak mengetahuinya sampai beberapa tahun kemudian.

Ketahuan

Ayah Zoya adalah seorang revolusioner dan komunis, dia ditangkap karena pernyatannya tentang Stalin pada tahun 1941.

Zoya tahu bahwa Lavrentiy Beria dapat membebaskannya, maka dia mendekatinya.

Ini bukanlah hal mudah, karena Beria terkenal mengorganisir teror dan pembalasan, serta predator seksual.

Benar-benar terpesona olehnya, Beria pun membebaskan ayahnya dan mengundang Zoya ke makan malam ulang tahun istrinya.

Tetapi ini rupanya tipu muslihat, karena Beria pikir, Zoya akan ‘menghadiahi’ dirinya untuk mengamankan kebebasan ayahnya.

Ketika Zoya menolaknya, Beria mengusirnya.

Tetapi Beri tidak melupakan Zoya.

Setelah Hari Kemenangan, 9 Mei 1945, dia mengirimnya ke pantai Laut Hitam.

Sementara, Jackson diusir dari Uni Soviet, membuat mereka semakin terpisah.

Ketika kehamilannya semakin besar, NKVD membantu Zoya, bahkan mengawasi saat dia melahirkan.

Zoya pun mengerti bahwa dia menderita atas tindakan balas dendam Beria, namun dia tidak terpengaruh dengan itu, menamai putrinya dengan Victoria, seperti kesepakatannya dengan kekasihnya.

Sedangkan Jackson menulis lusinan surat cinta kepada Zoya yang tidak pernah sampai padanya, tetapi dia menerima satu surat sebagai balasan, tanpa nama, yang menyuruhnya berhenti mengganggu Zoya.

Zoya berpikir bahwa berpisah dari Jackson merupakan hukuman, tapi dia salah.

Melansir War History Online, ketika Victoria berusia satu tahun, Zoya ditangkap, dan diberi tahu Jackson adalha mata-mata dan dia dituduh memberikan informasi padanya.

Zoya juga dituduh mengorganisir geng untuk membunuh Stalin, dia divonis 25 tahun penjara.

Harta miliknya disita, tetapi untungnya Victoria dibawa oleh saudara perempuan Zoya ke Kazakhstan.

Zoya bisa dibebaskan pada tahun 1953 ketika Stalin meninggal, itu berarti dia bisa melanjutkan karier aktingnya dan tinggal bersama putrinya lagi.

Namun, waktu Zoya di penjara membuatnya takut dengan apa yang akan terjadi pada Victoria jika dia ditangkap lagi, maka dia mulai mencoba menghubungi Jackson.

Zoya akhirnya berhasil menghubungi Irene Kirk, seorang profesor di Universitas of Connecticut, yang bekerja sebagai penerjemah di Moskow dan tumbuh besar dengan menonton film yang dibintangi Zoya.

Beberapa tahun setelah Irene kembali ke AS, dia berhasil melacak Jackson, yang lalu mengirimi surat dan foto Victoria.

Jackson mengenai putrinya, namun masih tidak bisa menghubungi Zoya dan Victoria.

Sementara, berkat upaya KGB, Zoya dan  Victoria mengira bahwa Jackson telah meninggalkan mereka.

Sebagai warga negara Soviet, tidak mungkin bagi Zoya dan Victoria pergi ke luar negeri tanpa alasan yang resmi.

Jackson pun tidak bisa terbang ke mereka, karena dia berusia 75 tahun dan sakit-sakitan.

Dalam keputusasaannya, Victoria beralih ke pers Amerika dan pada 25 Januari 1975, The New York Times menerbitkan sebuah artikel tentang keluarga mereka, The Los Angeles  Times juga memuat artikel tentang kisah Jackson.

Henry Gris dari The National Enquirer menghubungi Victoria dan menawarkan liputan eksklusif reuni, dengan membayarkan akomodasi, tiket, dan semua pengeluaran lainnya.

Ketika Victoria sampai di Amerika, secara kebetulan bertemu dengan seorang pilot Pan AM bernama Fred Puoy, dan menawarkan untuk terbang kembali ke Uni Soviet.

Mereka menikah tiga bulan kemudian, beberap ahari sebelum visa Victoria berakhir, dan mereka memiliki seorang putra bernama Christopher.

Victoria bisa tinggal di Amerika, dan ibunya diberikan visa yang mengizinkannya untuk berkunjung setahun sekali.

Pada tahun 1976, Zoya melakukan perjalanan ke AS dan seluruh keluarga bersatu kembali, dan tepat pada waktunya, dua tahun kemudian Jackson meninggal karena kanker.

Sejak itu, Zoya mengunjungi putrinya setiap tahun hingga kematiannya pada 1981.

Victoria mengikuti jejak ibunya menjadi seorang aktris, juga menulis sebuah buku, The Admiral’s Daughter, menggambarkan pengalamannya dan bagaimana sebuah keluarga terkoyang karena perang namun dapat bersatu kembali dengan bahagia.

Victoria meninggal di Pennsylvania karena kanker paru-paru pada September 2012.

Baca Juga: Dikenal Sebagai ‘Pria Baja’ yang Ditakuti Banyak Orang di Negaranya, Tapi Tahukah Anda Tiga Hal Ini Paling Ditakuti ‘Bapak Bangsa’ Joseph Stalin, Sang Pemimpin Diktator Soviet?

 Baca Juga: Skandal Ratu Denmark dengan Dokter Pribadi Suaminya, Bermula dari ‘Sakit Jiwa’ Sang Raja Christian VII yang Memiliki ‘Kepuasan’ Aneh dalam Hal Berhubungan Intim, Hingga Kisah Cinta Berujung Maut

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari