Meskipun jumlah tentara Jurchen melebihi jumlah tentara Song, Liang dan Han memenangkan pertempuran.
Han bertempur dengan pasukannya di sungai sementara Liang memberi isyarat kepada tentara dengan genderang dan bendera.
Sejak itu, Han Shinzhong bersama Lady Liang terus berjuang bersama-sama dan memenangkan banyak pertempuran.
Mereka mencatatkan sejarah kisah cinta berbalut heroisme. Han Shinzhong dan Lady Liang pun menjadi pahlawan legendaris yang terkenal.
Kematian
Pada 1135, Liang memimpin penyerbuan jalur suplai Jurchen dengan pasukan kavaleri elit kecil. Namun, ini adalah jebakan yang dibuat oleh para jenderal Jurchen untuk membalasnya.
Dalam pertempuran yang tak seimbang dalam hal jumlah itulah konon Lady Liang meninggal dunia. Dia akhirnya kehilangan semua kekuatannya dan jatuh dari kudanya dan dibunuh oleh tentara Jurchen.
Bahkan, kaisar Jurchen memerintahkan untuk menampilkan kepalanya ke publik dengan menggantungnya di gerbang depan ibukota Jurchen sebagai piala kemenangan.
Setelah mendengar berita sedih tentang kematian pahlawan wanita terhebat di negara itu, pemerintah Song menghadiahinya dengan gelar kehormatan "Wanita Pahlawan dan Pemberani":.
Dia diberi pemakaman kenegaraan dengan kehormatan tertinggi. Keluarganya mendapat hadiah perak dan kain mahal dari kaisar sendiri.
Sebuah kuil didirikan untuk memperingatinya. Kuil ini masih ada sampai sekarang di Chuzhou untuk menghormati keberaniannya.
Sementara Han Shinzhong meninggal pada tahun 1151 setelah sebelumnya mengabaikan perintah kekaisaran untuk menangkap keluarga Jenderal Yue, sahabatnya yang dieksekusi.
Tubuh tanpa kepala Liang digali dan dipindahkan ke Bukit Lingyan di Suzhou untuk dimakamkan bersama suaminya itu.
(*)