Naik Takhta dengan Cara Licik Cuma Demi Manjakan Dirinya Sendiri, Inilah Kaisar Yang Guang, Raja China yang Menyelewengkan Uang Rakyat yang Berakhir Tewas Dikhianati Bawahannya Sendiri

Afif Khoirul M

Penulis

Yang dengan licik menjebak kakak laki-lakinya Yang Yong dan membuat ayah mereka Kaisar Wen mengubahnya menjadi putra mahkota.

Intisari-online.com - Yang Guang (569-618), Kaisar Yang dari Sui, adalah kaisar kedua Dinasti Sui (581-618).

Yang dengan licik menjebak kakak laki-lakinya Yang Yong dan membuat ayah mereka Kaisar Wen mengubahnya menjadi putra mahkota.

Diyakini bahwa dia bahkan membunuh Kaisar Wen.

Setelah naik takhta pada tahun 604, ia mengambil permaisuri favorit Kaisar Wen, Lady Xuanhua dan Lady Ronghua, untuk dirinya sendiri.

Yang dikenang sebagai salah satu tiran terburuk dan memanjakan diri sendiri dalam sejarah.

Meskipun ia memiliki prestasi tertentu selama masa pemerintahannya, penyalahgunaan yang tidak tepat dari rakyatnya dan kas negaranya sangat merugikan kekuasaan negara.

Hal ini membawa penderitaan yang tak terhitung kepada rakyat.

Dia mengenakan pajak yang berlebihan pada rakyatnya yang hampir tidak bisa bertahan.

Baca Juga: Negaranya Hancur saat Diperintah Olehnya, Kaisar Ini Malah Jadi Salah Satu Kaisar China Paling Terkenal dan Tinggalkan 'Jejak Besar' hingga Sekarang

Cuma untuk memastikan penyelesaian proyek konstruksi besar termasuk membangun Kanal Besar, rekonstruksi Tembok Besar, dan mendesain ulang ibukota timur Luoyang.

Yang juga melancarkan beberapa perang untuk menaklukkan Goguryeo (salah satu dari tiga kerajaan Korea), namun selalu berakhir dengan kegagalan.

Seperti banyak kaisar lainnya, Yang juga menikmati gaya hidup cabul dengan para selirnya di Taman Barat yang dibangun di Luoyang sepanjang siang dan malam.

Selama masa pemerintahannya, kaisar, yang muak dengan pemandangan utara, melakukan beberapa pelayaran skala besar dan mewah ke Jiangdu (sekarang kota Yangzhou di provinsi Jiangsu).

Setiap pelayaran dikawal oleh 200.000 kavaleri di pantai dengan lebih dari 10.000 menara bergerak untuk menyeret kapal.

Namun suatu ketika pelayaran itu mendapat serangan dari pemberontak.

Pemberontakan menyusup satu demi satu karena orang tidak bisa lagi menanggung kekuasaannya, kemudian melakukan serangan yang merugikan.

Pada 618, kaisar Yang dipaksa gantung diri di Jiangdu dalam kudeta oleh jenderalnya Yuwen Huaji.

Artikel Terkait