Intisari-Online.com - Elon Musk resmi membeli Twitter usai menggelontorkan 44 miliar dollar AS atau setara Rp634 triliun, Selasa (24/4/2022).
Lewat pembelian ini, status Twitter langsung berubah dari perusahaan publik yang melantai di bursa saham AS menjadi perusahaan privat.
Tidak tanggung-tanggung, masing-masing pemegang saham Twitter sebelumnya akan menerima 54,20 dollar AS (setara Rp750.000) untuk setiap lembar saham Twitter yang mereka miliki.
Para pemegang saham Twitter nampaknya sudah langsung terbuai dengan tawaran yang diajukan Musk.
Sebab, angka pembelian yang secara resmi dilakukan sama persis dengan penawaran yang diajukan Musk.
"Dewan Twitter melakukan proses yang bijaksana dan komprehensif untuk memberikan penilaian atas pengajuan Elon yang berfokus pada nilai, kepastian, dan pembiayaan," kata Dewan Twitter, Bret Taylor, seperti dilansir NBC News.
"Transaksi yang diajukan tersebut nantinya akan memberikan premi tunai yang substansial dan kami percaya bahwa ini adalah jalan terbaik ke depan bagi pemegang saham Twitter," tuturnya.
Dalam kesempatan lain, Musk mengklaim bahwa Twitter memang memiliki potensi yang sangat luar biasa.
"Kebebasan berbicara adalah pondasi fungsi penting dari demokrasi, sementara Twitter adalah pusat kota digital, di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia, diperdebatkan di sini," kata Musk yang terbilang sangat aktif di platform mikroblogging itu.
Lalu, mengapa Musk membeli Twitter? Benarhkan karena media sosial ini kerap memberinya cuitan triliunan rupiah hanya lewat 1-2 cuitan?
Musk sendiri selama ini dikenal sebagai salah seorang pesohor yang sangat aktif berkicau di Twitter.
Dalam beberapa kesempatan, cuitannya selalu menjadi penentu naik atau turunnya harga mata uang digital khususnya bitcoin.