Find Us On Social Media :

Tentara Bayaran Pemburu ‘Uang Berdarah’, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Firaun

By Agustinus Winardi, Senin, 7 Mei 2018 | 11:00 WIB

Intisari-Online.com - Dari sejumlah catatan yang bisa dirujuk, termasuk naskah kuno, keberadaan tentara bayaran ternyata mulai dikenal di Mesir sekitar tahun 1200-an SM.

Raja Firaun Ramses II bisa disebut sebagai penguasa pertama yang menggunakan tentara bayaran untuk menghancurkan musuhnya.

Saat itu secara umum yang dimaksud tentara bayaran, adalah seorang atau kelompok tentara yang terjun ke suatu medan tempur dengan tujuan utamanya adalah keuntungan pribadi.

Mereka biasanya tidak berpegah teguh kepada suatu landasan ideologi, nasionalisme atau pertimbangan politik lainnya. Tetapi semata-mata demi berburu ‘uang berdarah’ (blood money).

Baca juga: Demi Guyuran Dolar, Para Tentara Bayaran AS Ini Rela Menyabung Nyawa dalam Perang Narkotika di Kolombia

Pasalnya uang yang diperoleh para tentara bayaran akan makin besar jika dalam pertempuran bisa membunuh sebanyak mungkin musuh.

Tentara bayaran sangat dibutuhkan dalam peperangan, selain karena merupakan pasukan yang sudah terlatih dan memiliki pengalaman tempur, mereka juga siap mengorbankan nyawa bagi para penggunanya.

Berdasar dokumen tertulis, penguasa yang pertama kali menggunakan tentara bayaran memang pada masa Mesir kuno.

Saat itu, ketika Firaun Ramses II bermaksud menginvasi daerah Kerajaan Hittite yang dipimpin Raja Mawatalis, kekuatan tempurnya membutuhkan banyak tentara bayaran.

Baca juga: Kisah Para Tentara Bayaran di Irak: Gajinya Gede Tapi Jadi Sasaran Favorit Pembom Bunuh Diri

Dalam pertempuran di Kadesh (Suriah) pada 1294 SM, tentara bayaran Ramses terdiri 10.000 serdadu dari Palestina dan berperan sebagai pasukan infanteri.

Mereka bertempur menggunakan senjata seperti panah, tombak, kapak dan pedang.

Di zaman Ramses tentara bayaran dianggap sebagai pasukan berkasta rendah meski mereka memiliki kemampuan tempur yang memadai.