Find Us On Social Media :

Indonesia Pantas Ketar-ketir Jika AS Mulai 'Usil' Soal HAM, 3 Dekade Silam Alutsista Kita Nyaris Jadi Rongsokan Gegara Dalih Sama, Nama Prabowo Terseret

By Khaerunisa, Sabtu, 16 April 2022 | 19:45 WIB

Ilustrasi. TNI di Timor Leste.

Intisari-Online.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat sorotan dalam laporan HAM Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).

Dalam laporan tersebut, Indonesia disorot atas pelanggaran privasi oleh polisi, data PeduliLindungi, hingga masalah konflik bersenjata di Papua.

Bukan kali ini saja AS menyoroti pelanggaran HAM di Indonesia.

Hal serupa pernah terjadi 3 dekade silam. Bahkan, AS sampai menerapkan embargo militer terhadap Indonesia.

Saat itu, aparat TNI dinilai melakukan penyimpangan dan pelanggaran HAM, di antaranya terkait kasus pembantaian di Santa Cruz, Dili, pada 1991.

Peristiwa Santa Cruz merupakan peristiwa di mana militer Indonesia menembak dan membunuh ratusan warga negara Timor yang tengah berunjuk rasa di Pemakaman Santa Cruz di Dili, ibukota Timor Leste, yang saat itu merupakan Provinsi Timor Timur Indonesia.

Peristiwa tersebut bukan satu-satunya pembantaian yang disebut terjadi di Timor Leste.

Pembantaian lain di Timor Leste bahkan menyeret nama Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia saat ini.

Baca Juga: Berlagak Bela Muslim di Xinjiang dengan Gembar-gembor Ogah Ikut Olimpiade China 2022, Borok AS yang Dimulai 2 Dekade Silam Ini Malah Jadi Bulan-bulanan

Baca Juga: Cek Idul Fitri Berapa Hari Lagi, Ini Perkiraan Idul Fitri 1443 H Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Allan Nairn, wartawan asing yang hadir di lokasi Insiden Santa Cruz dan menyaksikan sendiri peristiwa yang dikenal dunia sebagai pembantaian militer Indonesia terhadap sekitar 271 warga Dili itu sempat mewawancarai Prabowo.

Namanya mendadak tenar setelah dia melanggar janji untuk tak mengungkap isi wawancara ke publik dan malah membuka wawancara rahasia dengan Prabowo Subianto tersebut.