Find Us On Social Media :

Hampir Dua Bulan Ditahan-tahan Setengah Mati, Serangan Besar-besaran Rusia ke Kiev Kini Hanya Tinggal Menunggu Waktu, Kemunafikan Ukraina Ini Pemicunya

By May N, Jumat, 15 April 2022 | 09:29 WIB

Helikopter Ukraina menyerang Rusia secara membabi buta, menarget kediaman warga

Intisari - Online.com - Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu lalu memperingatkan mereka bisa meningkatkan aksi militer di Ukraina jika Ukraina menyerang Rusia lebih keras.

"Pusat pembuat keputusan" di Kiev bisa saja ditarget, ujar pernyataan Kemenhan Rusia dikutip dari RT.

Pernyataan ini muncul sejak serangan Rusia pada akhir Februari lalu yang disebabkan karena kegagalan Ukraina menerapkan syarat kesepakatan Minsk ditandatangani tahun 2014, serta karena Moskow akhirnya mengakui keberadaan republik Donetsk dan Lugansk di Donbass.

Minsk Protokol yang ditengahi oleh Jerman dan Rusia dirancang untuk memberikan wilayah yang tengah memecahkan diri tersebut status khusus di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak saat itu telah menuntut bahwa pejabat Ukraina menyatakan mereka negara netral yang tidak akan bergabung dengan blok militer dipimpin NATO.

Kyiv bersikeras serangan Rusia jelas-jelas tidak diprovokasi dan menyangkal klaim mereka merencanakan mengambil alih dua republik dengan paksa.

Serangan Ukraina

Ultimatum Kemenhan Rusia datang sejak Ukraina menyerang Rusia dengan dua helikopter penyerang.

Melansir RT, dua helikopter penyerang dilaporkan memasuki wilayah udara dan melakukan enam serangan yang menarget bangunan penduduk.

Serangan dilakukan di perbatasan desa Klimovo, Distrik Bryansk pada Kamis kemarin, yang menyebabkan tujuh orang cedera.

Ukraina sebelumnya telah dituding bertanggung jawab atas serangan tersebut oleh gubernur wilayah.

Update serangan diberikan oleh Komite Investigasi nasional, yang mengatakan mereka menganggap insiden itu sebagai konspirasi kriminal.