Penulis
Intisari - Online.com -Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu lalu memperingatkan mereka bisa meningkatkan aksi militer di Ukraina jika Ukraina menyerang Rusia lebih keras.
"Pusat pembuat keputusan" di Kiev bisa saja ditarget, ujar pernyataan Kemenhan Rusia dikutip dari RT.
Pernyataan ini muncul sejak serangan Rusia pada akhir Februari lalu yang disebabkan karena kegagalan Ukraina menerapkan syarat kesepakatan Minsk ditandatangani tahun 2014, serta karena Moskow akhirnya mengakui keberadaan republik Donetsk dan Lugansk di Donbass.
Minsk Protokol yang ditengahi oleh Jerman dan Rusia dirancang untuk memberikan wilayah yang tengah memecahkan diri tersebut status khusus di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak saat itu telah menuntut bahwa pejabat Ukraina menyatakan mereka negara netral yang tidak akan bergabung dengan blok militer dipimpin NATO.
Kyiv bersikeras serangan Rusia jelas-jelas tidak diprovokasi dan menyangkal klaim mereka merencanakan mengambil alih dua republik dengan paksa.
Serangan Ukraina
Ultimatum Kemenhan Rusia datang sejak Ukraina menyerang Rusia dengan dua helikopter penyerang.
Melansir RT, dua helikopter penyerang dilaporkan memasuki wilayah udara dan melakukan enam serangan yang menarget bangunan penduduk.
Serangan dilakukan di perbatasan desa Klimovo, Distrik Bryansk pada Kamis kemarin, yang menyebabkan tujuh orang cedera.
Ukraina sebelumnya telah dituding bertanggung jawab atas serangan tersebut oleh gubernur wilayah.
Update serangan diberikan oleh Komite Investigasi nasional, yang mengatakan mereka menganggap insiden itu sebagai konspirasi kriminal.
Pernyataan mereka menggarisbawahi jika dua helikopter penyerang militer Ukraina masuk ke dalam wilayah udara Rusia di waktu siang hari, terbang dengan ketinggian rendah.
Pesawat menembakkan senjata berat kepada desa tersebut, mengirimkan setidaknya enam serangan ke bangunan yang ditinggali rakyat sipil, ujar pernyataan Kemenhan Rusia.
Tujuh orang cedera dan enam rumah rusak karena serangan itu, papar investigator itu.
Sebelumnya, pejabat kesehatan mengatakan seorang bocah berusia dua tahun dan ibunya yang hamil adalah termasuk tujuh orang yang terkena serangan itu.
Dua orang itu dikatakan berada dalam kondisi serius.
Serangan ini merupakan satu dari dua insiden terpisah di wilayah perbatasan pada Kamis kemarin yang mana pejabat Rusia menyalahkan pasukan Ukraina.
Serangan kedua adalah tuduhan penembakan Ukraina terhadap perbatasan yang melintasi sekitar 40 km barat daya Klimovo.
Penjaga perbatasan Rusia mengatakan sekelompok sekitar 30 pengungsi dari Ukraina diserang dengan mortir saat mereka melewati pos pemeriksaan.
Tidak ada yang terluka dalam serangan itu, tetapi dua mobil sipil rusak, kata laporan itu.
Pada 1 April, serangan udara serupa Ukraina menargetkan fasilitas penyimpanan minyak di kota Belgorod, Rusia.
Penyelidik melaporkan bahwa dua helikopter menembakkan setidaknya empat rudal, menyebabkan kerusakan signifikan di darat.