Find Us On Social Media :

'Anak Manja Putin' yang Diberitakan Suka Membawa-bawa Slogan Agama saat Bertempur Umumkan Lebih dari 1.000 Tentara Ukraina Menyerah di Mariupol

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 14 April 2022 | 12:05 WIB

(Ilustrasi) Ramzan Kadyrov mengumumkan 1.000 marinir Ukraina menyerah di Mariupol

Intisari-Online.com - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa tentara Ukraina menyerah di dekat Illich Iron and Steel Works, sebuah pabrik baja besar.

Disebutkan oleh mereka, di antara pasukan itu, ada 162 perwira dan 47 perempuan.

Dari jumlah itu, ada lebih dari 100 orang yang terluka.

Rusia diyakini berusaha menghubungkan Crimea yang diduduki dan wilayah separatis yang didukung Moskwa Donetsk dan Lugansk di Donbass dan telah mengepung Mariupol pada awal operasi militernya.

Ribuan warga sipil diyakini telah tewas di kota Mariupol, yang telah menyaksikan beberapa pertempuran paling intens dalam konflik tersebut.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov pada Rabu (13/4) sebagaimana diwartakan Kompas.com juga mengabarkan, lebih dari 1.000 marinir Ukraina menyerah di Mariupol.

Chechnya merupakan republik otonom bagian dari federasi Rusia yang terletak di barat daya Rusia.

Chechnya mayoritas dihuni penduduk Muslim dan telah beredar video ribuan tentara Muslim Chechnya menggemakan takbir untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Sebelumnya, pasukan ini dipimpin oleh Ramzan Kadyrov yang digambarkan sebagai anak manja Putin yang berbuat kejahatan membawa-bawa slogan agama.

Sementara itu, para jihadis di Idlib mengutuk Kadyrov dan tentaranya hingga menyebut mereka sebagai orang murtad kafir yang keluar dari agama Islam.

Ketika Putin mengumumkan operasi militer terhadap Ukraina pada 24 Februari, Kadyrov berdiri di pusat ibu kota Chechnya, Grozny.

Pasukan pro-Rusia saat ini mendesak sisa pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerah.

Dalam pesannya di Telegram, Kadyrov juga menyebutkan, kini ada sekitar 200 orang yang terluka di Azovstal.

Dia menyarankan, agar semua pasukan Ukraina segera menyerah.

"Di Azovstal, saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak bisa menerima bantuan medis."

"Bagi mereka dan semua yang lain, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka," tulis Kadyrov, seperti dikutip Reuters.

Staf Umum Ukraina dalam laporannya pada Rabu pagi mengonfirmasi, pasukan Rusia memang masih melanjutkan serangan terhadap Azovstal dan pelabuhan.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Akan Berlangsung Bertahun-tahun? Pentagon Kumpulkan 8 Produsen Senjata AS untuk Siapkan Kemungkinan 'Terburuk'

(*)