Find Us On Social Media :

Perang Rusia dan Ukraina Akan Berlangsung Bertahun-tahun? Pentagon Kumpulkan 8 Produsen Senjata AS untuk Siapkan Kemungkinan 'Terburuk'

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 14 April 2022 | 10:27 WIB

(ilustrasi) Tentara Ukraina memegang senjata anti tank NLAW di luar kota Kyiv

Intisari-Online.com - Bulan lalu, Rusia mengatakan akan “secara radikal mengurangi aktivitas militer” di sekitar utara Ukraina, termasuk di dekat Kyiv dan kota Chernihiv, saat pembicaraan damai mengalami kebuntuan.

Alexander Fomin, wakil menteri pertahanan Rusia, mengatakan isyarat itu adalah untuk "meningkatkan rasa saling percaya, menciptakan kondisi yang tepat untuk negosiasi kesepakatan damai dengan Ukraina".

Tapi ini terjadi setelah Kremlin mengatakan sedang bergerak untuk mengkonsolidasikan cengkeramannya di wilayah Donbas timur.

Sergei Shoigu, menteri pertahanan Rusia, mengatakan "tujuan utama" Rusia sekarang adalah "pembebasan" wilayah tersebut.

Tetapi kemampuan Moskow untuk merayap lebih jauh sepertinya tidak mungkin tanpa menggunakan senjata kimia, kata mantan kepala Unit Senjata Kimia Angkatan Darat Inggris.

Kolonel Hamish de Bretton-Gordon mengatakan sebagaimana diwartakan Express.co.uk, Jumat (8/4) bahwa pilihannya ada pada apakah Putin bersedia "mempertaruhkan semuanya" dan meluncurkan serangan tidak konvensional ke Ukraina Barat, atau memutuskan Donbas "memenuhi persyaratannya".

Dia memperingatkan:

“Saya berharap akan ada semacam perdamaian dan Rusia akan fokus di Timur."

"Tapi saya tidak bisa melihat mereka mengambil Kyiv, atau kota-kota besar lainnya ke barat, seperti Lviv, tanpa menggunakan jalan yang tidak teratur atau perang yang tidak biasa.”

Di pihak lain, Pentagon diberitakan pada Rabu (13/4/2022) menjamu para pemimpin dari delapan produsen senjata AS.

Pertemuan itu membahas kapasitas industri dalam memenuhi kebutuhan senjata Ukraina, jika perang dengan Rusia berlangsung bertahun-tahun, menurut dua orang yang mengetahui pertemuan itu mengatakan kepada Reuters.

Produsen tersebut antara lain Raytheon Technologies (RTX.N) dan Lockheed Martin Corp (LMT.N) bersama-sama memproduksi Javelin, sementara Raytheon membuat Stingers.